Videonya Viral, Wanita Berpenutup Kepala Hina Alquran dan Bakar Merah Putih: Burung Garudanya Gue Tabokin

Videonya Viral, Wanita Berpenutup Kepala Hina Alquran dan Bakar Merah Putih: Burung Garudanya Gue Tabokin

Tayangan video aksi wanita berpenutup kepala putih menghina Alquran dan lambang negara Garuda Pancasila beredar luas dan viral. Ironisnya, tak hanya menghina keduanya, dia juga menginjak-injak bendera Merah Putih lalu membakarnya.

Video yang menghebohkan netizen itu diunggah pemilik akun Facebook bernama Ani. Dalam video unggahannya, wanita tersebut memperlihatkan sebuah kartu keluarga (KK).

Ia lalu menunjukkan bagian belakang KK yang bergambar Garuda Pancasila. Wanita itu menyebut, kepala burung Garuda yang menoleh ke kanan karena ia pukuli.

“Tuh, lihat ya. Kepalanya itu ke samping. Ini kepalanya ke samping karena sudah gua tabokin,” ucapnya.

Wanita itu juga terus mengulang-ulang kalimat yang diucapkannya. “Makanya palanya nengoknya ke samping, karena udah gua tabokin,” sambungnya.

“Lihat ya. Tuh lihat. Pancasila. Garuda lambang negara Indonesia. Gua tabokin makanya nengoknya ke samping,” kata wanita itu lagi.

Dalm video lainnya, wanita yang sama juga terus menerus menghina Alquran dengan kata-kata kotor. “Lihat yah, ini (Alquran) terbuat dari kotoran an*ing,” kata wanita tersebut sembari terus merekam video.

Wanita itu pun terus menerus mengulang kalimat yang diucapkannya. “Lihat nih, yah, ini terbuat dari kotoran an*ing, sampah ini,” ujarnya lagi.

“Alquran itu terbuat dari kotoran an*ing. Ini kepunyaan yang beragama Islam. Lihat yah, tuh…” ucapnya dengan nada yang cukup menekan.

Wanita itu bahkan menyatakan bahwa dirinya sudah menginjak-injak Alquran. “Jadi Alquran itu dibuatnya dari kotoran an*ing,” kata wanita itu lagi.

“Gue injek-injek dulu ini, gue injek-injek dulu baru gua videoin,” sambungnya dengan nada menekan.

Di video yang lain, wanita yang sama juga memprotes penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sebagai teroris. Menurutnya, mereka bukanlah teroris.

“Inget ya, Papua itu bukan terosi. Yang teroris itu mafia hukum dan persekutunya. Itu teroris,” tegas wanita itu.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah interpeksi sebelum menyandangkan sebutan teroris. “Makanya interopeksi kalau mau bilang orang lain itu, teroris,” tekan dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: