Semakin Menggunung, Utang Pemerintahan Jokowi Per April Tembus Rp6.527,29 Triliun

Semakin Menggunung, Utang Pemerintahan Jokowi Per April Tembus Rp6.527,29 Triliun

Utang pemerintah hingga April lalu berada di angka Rp6.527,29 triliun. Posisi utang ini setara dengan 41,18 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, berdasarkan Buku APBN Kita edisi Mei, utang pemerintah masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 86,74 persen dan pinjaman sebesar 13,26 persen.

Secara rinci, utang dari SBN tercatat Rp5.661,54 triliun yang terdiri dari SBN domestik Rp4.392,96 triliun dan valas Rp1.268,58 triliun.

Sedangkan utang melalui pinjaman tercatat Rp865,74 triliun. Pinjaman ini terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp12,32 triliun dan pinjaman luar negeri Rp853,42 triliun.

Adapun utang dari pinjaman luar negeri ini terdiri dari pinjaman bilateral Rp328,59 triliun, pinjaman multilateral Rp480,81 triliun dan pinjaman dari commercial banks Rp44,02 triliun.

Sementara itu, Kemenkeu juga mencatat, realisasi pembiayaan utang mencapai sebesar Rp410,1 triliun selama April 2021 atau setara 34,83 persen dari target Rp1.117,4 triliun. Angka ini naik 80,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp Rp 226,8 triliun

"Pembiayaan utang yang mencapai Rp410,1 triliun berasal dari penarikan utang baru melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp416,7 triliun atau naik 79,90 persen dibandingkan April 2020," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

"Penerbitan SBN ini sudah 34,52 persen dari target dalam APBN 2021 sebesar Rp 1.207,3 triliun," sambungnya.

Bahkan, pembiayaan utang juga dipenuhi dari total pembelian lianoleh BI melalui SKB I mencapai Rp108,43 triliun dalam bentuk SUN Rp68,83 triliun dan untuk SBSN mencapai Rp39,6 triliun.

"Penerbitan SBN neto merupakan startegi untuk memanfaatkan momentum pasar keuangan yang masih kondusif dan mengantisipasi dinamika likuiditas," pungkasnya. (der/zul/fin)

Sumber: