Sehari, Pemudik yang Kembali ke Kambung Halamannya di Brebes Capai 1.824 Orang
Sehari menjelang Idul Fitri 1442 Hijriyah, jumlah pemudik yang tiba di Kabupaten Brebes terus mengalami peningkatan. Selasa (11/5) lalu misalnya, dalam sehari jumlah pemudik yang tiba di Kabupaten Brebes mencapai 1.824 orang.
Sebelumnya hingga, Senin (11/5) lalu, jumlah pemudik yang sudah tiba di Kabupaten Brebes ada 10.406 orang. Jika dijumlahkan dengan tambahan, Selasa (12/5) lalu, pemduik yang sudah tiba di Brebes mencapai 12.230 orang.
"Jumlah pemduik yang tiba di Brebes ada penambahan 1.824 orang. Jadi total, hingga Selasa (12/5) lalu mencapai 12.230 orang," ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Brebes, Subagyo, Rabu (12/5).
Dijelaskannya, dalam memantau perkembangan pemudik yang tiba di Brebes, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap pemudik yang masuk kota bawang merah tersebut. Pendataan ini, kata dia, tidak lain sebagai instruksi pemerintah untuk memantau warga yang mudik melalui aplikasi Joga Tonggo.
"Dimana pendataan ini dilakukan disetiap desa yang nantinya akan dilaporkan di kecamatan masing-masing," terangnya.
Dijelaskannya, dari 17 kecamatan yang ada, Kecamatan Sirampog merupakan wilayah yang jumlah pemudik yang tiba di Brebes paling banyak. Yakni mencapai 1.849 orang. Disusul oleh Kecamatan Salem 1.416 orang.
“Sedangkan jumlah paling sedikit di Kecamatan Kersana yakni 222 pemudik. Namun, jumlah ini akan terus berubah setiap harinya,” terangnya.
Karenanya, mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik yang pulang kampung ke Brebes, dirinya meminta kepada setiap desa untuk lebih memaksimalkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat desa. Pasalnya, desa merupakan garda terdepan dalam melaporkan setiap warga yang baru pulang dari luar Brebes.
“Setiap desa ini ada posko PPKM Mikro, jadi kita harapkan PPKM Mikro ini bisa ditingkatkan lagi. Ini sebagai upaya pencegahan Covid-19 di Brebes. Khusus bagi pemudik yang sudah tiba di Brebes untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada,’ pungkasnya. (ded/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: