Gambar Bumi Datar di Soal Ujian SD Bikin Heboh, Disdik Panggil Guru dan Kepala Sekolah

Gambar Bumi Datar di Soal Ujian SD Bikin Heboh, Disdik Panggil Guru dan Kepala Sekolah

Soal ujian SD bergambar bumi datar menjadi heboh usai diunggah warga melalui media sosial, Kamis (6/5) kemarin. Belakangan diketahui soal tersebut dibuat oleh sebuah sekolah swasta di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Dalam soal tampak gambar bumi datar yang berdampingan planet-planet lain yang berada dalam tata surya. Selain bumi, planet lainnya tetap berbentuk bulat.

Kontroversi ini pun sudah diketahui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, yang jadi tempat munculnya soal ujian SD tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono membenarkan kasus tersebut. Hal itu terjadi di salah satu sekolah swasta.

Pihak disdik pun telah memanggil kepala sekolah dan guru yang membuat soal ujian siswa. Guru tersebut pun telah mengakui kesalahannya dan tak memiliki niat untuk memberi pemahaman kepada murid bahwa bumi berbentuk datar.

"Nah, si guru tadi sudah mengatakan 'Itu salah saya, saya mengambil dari Google, tidak ada maksud saya mengatakan bumi datar karena pelajaran yang saya berikan pun selalu bumi bulat, dari soal itu juga tidak ada statemen bumi datar'," terang Harjono mengulang perkataan sang guru kepada wartawan, Jumat (7/5) dikutip dari RMOL.

Ditambahkan Harjono, guru yang tak ingin disebutkan identitasnya itu mengaku mengambil ilustrasi bumi dari Google. Gambar tersebut dinilainya paling layak dan dapat menarik perhatian murid karena memuat warna yang beragam.

Usai diperiksa, guru tersebut pun dinyatakan bukan pribadi yang menganut paham bumi datar.

"Itu murni ketidaktahuan guru dan tidak ada maksud mengatakan bumi datar, yang bersangkutan adalah bukan guru yang punya paham bahwa bumi itu datar," jelas Harjono.

"Beliau adalah guru yang mengajarkan selama ini bahwa bumi itu bulat. Ilustrasi itu hanya diambil yang paling bagus dan itu bagus, warna-warni. Hanya itu saja, tanpa maksud untuk mengatakan bahwa bumi datar, begitu," sambungnya.

Pihak disdik sudah meminta agar kepala sekolah membuat surat pernyataan secara resmi untuk mengakhiri kontroversi tersebut.

Harjono mengakui, penyusunan soal ujian diserahkan ke sekolah masing-masing sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.

"Baik teknis pelaksanaannya apakah menggunakan metode daring ataukah luring, termasuk penyusunan soal itu disusun oleh sekolah," ujarnya.

Oleh sebab itu, Harjono meminta kasus ini tidak dikaitkan dengan Kementerian atau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Apalagi dikaitkan dengan politik, sebab hal itu murni menjadi kesalahan guru penyusun soal ujian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: