Bahagia Belajar, Bahagia Mengajar di Tahun Kedua Masa Pandemi Covid-19-2021: Menuju Merdeka Belajar

Bahagia Belajar, Bahagia Mengajar di Tahun Kedua Masa Pandemi Covid-19-2021: Menuju Merdeka Belajar

Oleh: Dr. Mahben Jalil MM*)

HARI Minggu, 2 Mei 2021 kemarin, kedua kalinya kita memperingati dan merayakan Hari Pendidikan Nasional di tengah suasana pandemi Covid-19. Masa-masa ini tidaklah mudah bagi para pendidik, mahasiswa, pelajar, orang tua, serta kita semua yang menjalani aktivitas di tengah wabah yang masih melanda dunia.

Pandemi Covid-19 telah mengubah wajah dunia, termasuk sektor pendidikan. Alih-alih merdeka belajar, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan sekolah menjadi “penjara digital” baru.

Para siswa sibuk menatap gadget dengan tugas-tugas menumpuk. Sedangkan para guru dituntut membuat bahan ajar digital yang “harus menarik” dan tetap edukatif.

Bagi kita, selaku pemangku kepentingan utama di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan momentum bersejarah yang sarat dengan makna, inspirasi, dan motivasi untuk memajukan peradaban dan kebudayaan nasional kita melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Dalam pengembangan SDM, dengan tidak mengabaikan jenis pendidikan non-formal dan informal, pendidikan tinggi (sebagai terminal akhir dari jenjang pendidikan formal) memainkan peran yang sangat vital dan strategis. Mengapa demikian? Karena pendidikan tinggi mempunyai kewajiban untuk melakukan riset pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia.

Hari Pendidikan Nasional rutin diperingati setiap 2 Mei sesuai Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959. Tanggal tersebut sesuai dengan lahirnya Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei 1889. Sebab, pendidikan di Indonesia dengan Ki Hajar Dewantara tidak bisa dipisahkan.

Sosok Bapak Pendidikan Nasional ini sangat berjasa dalam pendidikan di Indonesia. Mengacu pada Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor: 27664/MPK.A/TU.02.03/2021 26 April 2021 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021 dengan Tema Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2021 adalah "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar".

Kendati demikian, Kemendikbudristekdikti berdasarkan tantangan riil yang tengah dihadapi pada era disruptif ini, secara khusus mengembangkannya menjadi sub tema berikut: “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter.” Hari ini kita bangkitkan semangat untuk menyongsong lembaran baru pendidikan Indonesia.

Terlalu lama pemikiran Ki Hajar Dewantara tidak kita manfaatkan sepenuhnya. Pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia haruslah menuju arah lahirnya kebahagiaan batin serta juga keselamatan hidup. Esensi mendasar pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia.

Pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia tersebut haruslah kita jiwai dan kita hidupkan kembali agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, serta terwujudnya kemerdekaan belajar yang sejati.

Hari ini adalah sebuah momen yang tepat bagi kita untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik dan apa saja yang perlu diperbaiki. Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi.

Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang. Pemerinta meninginkan, anak-anak Indonesia menjadi pelajar mahasiswa  yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar mahasiswa yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar mahasiswa yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.

Karenanya, hal ini secara konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar. Empat upaya perbaikan terusdi kerjakan bersama kementrian pendidkaan  dengan berbagai elemen masyarakat. Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: