Menyerahkan Diri, Pimpinan KKB Distrik Kosiwo Bawa Dua Senjata Rakitan dan Bersedia Cium Merah Putih
Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Distrik Kosiwo, Noak Orerai berhasil dibujuk untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Dia pun secara sukarela menyerahkan diri ke Mapolres Kepulauan Yapen, 17 Maret 2021.
Saat menyerahkan diri, Noak membawa dua pucuk senjata api rakitan dengan 15 butir amunisi. Selain itu, Noak pun bersedia mencium bendera merah putih.
Kapolres Yapen, AKBP Ferdyan lah yang berhasil mengajak Noak agar keluar dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kini dicap sebagai organisasi separatis dan teroris. Diceritakan AKBP Ferdyan, awalnya dia melakukan pendekatan kepada istri dan kakak Noak.
Setelah bekali-kali ditolak, pada akhirnya istri Noak luluh. Pintu komunikasi pun terbuka. Bahkan AKBP Ferdyan bisa juga berkomunikasi dengan Kakak kandung Noak.
“Memang dalam jalur damai ini, kepercayaan itu tetap masih rapuh. Saya perlu menghitung-hitung, begitu juga Noak,” ujar AKBP Ferdyan.
AKBP Ferdyan akhirnya berkomunikasi menggunakan sambungan telepon dengan Noak. Ia menggunakan handphone kakak kandung Noak.
Dalam sambungan telepon itu, Noak ingin mendengar secara langsung dari Ferdyan soal menghapus catatan kriminalnya. ”Ya, saya akan hapus catatan kriminalmu,” tuturnya pada Noak.
Setelah komunikasi lewat HP, akhirnya Kapolres AKBP Ferdyan bisa bertemu langsung dengan Noak, pimpinan KKB yang menggantikan Rudi Orarei, yang tewas dalam baku tembak dengan kepolisian beberapa tahun sebelumnya.
Lokasi dan waktu pertemuan ditentukan langsung Noak. Dan dialog perdamaian pun terjadi pada Selasa (16/3) pukul 21.30 WIT. Melalui sambungan telepon, Ferdyan diberitahukan lokasi pertemuannya.
Ferdyan dan Noak akhirnya bertemu di sebuah warung yang terletak di perbatasan Kepulauan Yapen.
“Saat tiba di warung itu, sudah ada istri dan kakak Noak, serta beberapa orang lainnya. Kedatangan istri dan kakaknya ini yang membuat saya yakin bahwa ini bukan jebakan,” tuturnya.
Noak pun meminta penjelasan dari Ferdyan soal janji-janjinya untuk membantunya kembali ke NKRI. ”Saat itu saya janjikan hapus catatan kriminalnya dan mengangkatnya sebagai adik,” paparnya.
Dengan mengangkatnya sebagai adik, AKBP Ferdyan memiliki tanggungjawab untuk ikut mensejahterakan keluarga Noak. Mencarikan pekerjaan hingga memberikan perhatian.
”Saya sudah berniat, menjadikan Noak adik angkat,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: