Daging Mahal Bukan karena Lebaran, Tapi Akibat Harga Biji-bijian yang Melonjak Tinggi

Daging Mahal Bukan karena Lebaran, Tapi Akibat Harga Biji-bijian yang Melonjak Tinggi

Harga biji-bijian di dunia tengah mengalami lonjakan yang tinggi. Ini berdampak kepada kondisi pemberian pakan ayam, babi, dan sapi menjadi mahal.

Dengan mahalnya harga biji-bijian di dunia saat ini, beberapa pertenak dari sejumlah negara telah beralih membeli gandum sebagai langkah alternatif.

Peternak Perdue Farms Inc mengambil langkah untuk membeli kedelai dari Brasil. Sementara produsen unggas top Brasil yakni BRF SA beralih ke negara tetangga Argentina untuk membeli jagung.

Sedangkan pembuat pakan di China dan Amerika Serikat (AS) belakangan ini membeli gandum yang lebih umum digunakan untuk roti.

Dikutip dari Bloomberg, Jumat (30/4), harga biji-bijian saat ini berada pada level tertinggi sejak delapan tahun. Hal tersebut meningkatkan biaya memberi makan hewan dan menandakan akan membuat harga daging naik.

"Industri daging dan ayam masih memiliki margin yang bagus, sehingga harga yang lebih tinggi belum dapat mengekang nafsu makan mereka," kata Wakil Presiden Senior Macquarie Group Ltd Brian Williams

Mengubah pola makan hewan dinilai memiliki beberapa risiko. Salah satunya yakni, gandum tidak boleh diberikan kepada sapi yang lebih muda dan dapat membuat sapi membengkak jika memakan gandum terlalu banyak.

Para peneliti di North Dakota State University merekomendasikan gandum tidak lebih dari 15 persen dari makanan hewani. Warna kulit burung juga dapat bervariasi tergantung pada apa yang dimakannya.

"Anda tidak dapat mengubah pola makan ternak, atau pola makan hewani apa pun dengan tiba-tiba. Mereka mengalami stagnasi dalam pertumbuhannya," terang pendiri pialang Beaf Cattle Co Tyler Beaver.

Harga yang tinggi juga mulai mengurangi margin bagi produsen unggas dan babi di Brasil. Kepala Eksekutif Cargill Inc Paulo Sousa mengatakan, pengalihan pakan apa pun di negara Amerika Selatan akan dibatasi karena Brasil sudah menjadi importir gandum.

"Jagung dan bungkil kedelai merupakan komponen terbesar dari pakan ternak, jadi tidak banyak pilihan," ujar Paulo.

Untuk saat ini, dunia masih menghadapi kekurangan biji-bijian pakan, sedangkan pasokan gandum diperkirakan lebih banyak. Sementara harga jagung terus naik menjadi 6,84 dolar AS. (der/zul/fin)

Sumber: