Imbas Larangan Mudik, Mulai 6 Sampai 17 Mei, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Ditiadakan
Addendum tentang peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H dan upaya pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) selama Ramadan 1442 H mulai diberlakukan.
Karenanya, aturan baru pun diberlakukan PT KAI Daop 8 terkait masa berlaku tes rapid antigen. Bila sebelumnya tes rapid antigen berlaku selama 3×24 jam, kini berlaku selama 1×24 jam.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menjelaskan, aturan tersebut sesuai dengan Addendum Nomor 13 Tahun 2021 yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanggulangan Covid Nasional.
”Addendum tetap kita patuhi, itu sebagai upaya pengetatan dalam melakukan perjalanan pada 22 April sampai 5 Mei,” ujar Luqman ketika ditemui pada Jumat (24/4) dikutip dari Jawapos.
Tidak hanya tes rapid antigen, tes GeNose masih diwajibkan bagi seluruh penumpang.
”GeNose masih tetap dilakukan pada hari H keberangkatan. Perubahannya pada masa berlaku. Sekarang berlaku 1×24 jam,” ujar Luqman.
Sementara itu, selama 6–17 Mei, tidak ada perjalanan kereta api jarak jauh. Hanya kereta api lokal yang beroperasi. Namun, belum ada peraturan dan kejelasan teknis.
PT KAI Daop 8 Surabaya masih menunggu Permenhub atau SE Kementerian Perhubungan terkait pelaksanaan teknis.
”Nanti permenhub itu mengatur bagaimana mekanismenya, karena ada pengecualian untuk orang-orang tertentu seperti perjalanan dinas, sakit, atau keluarga yang meninggal. Mekanisme dan dokumen apa saja yang nanti dibawa, itu kami masih menunggu permenhub untuk kereta lokal serta pelaksanaan teknisnya permenhub yang akan menjelaskan,” papar Luqman.
Untuk keberangkatan kereta api mulai 18 Mei, Luqman juga masih menunggu petunjuk pelaksanaan teknis.
”Kami masih menunggu kepastian untuk keberangkatan kereta api setelah 17 Mei,” kata Luqman.
Hingga saat ini, volume penumpang terus menurun. Selama 10 hari Ramadan, Luqman menjelaskan, penumpang kereta dalam sehari hanya sebanyak 12.000 dari seluruh stasiun di Surabaya.
”Sehari ada 42 keberangkatan. Masa pandemi 20 keberangkatan. Okupansi 70 persen. 12.000 penumpang tiap hari. Normalnya 2–3 kali lipat. Gubeng sehari 12.000 biasanya. Sekarang 12.000 dari 1 Daop 8,” ujar Luqman. (jpg/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: