Pedagang Tempe Rugi gara-gara BNPT, Dinsos Pemalang: Sedang Dikaji dan Dicermati Persoalannya
Dinas Sosial KBPP Pemalang menanggapi aksi protes para pedagang di Pasar Moga yang beramai-ramai membuang tempe.
Diketahui, tindakan protes para pedagang tersebut dipicu kekesalan. Mereka menilai sejak BPNT disalurkan ke masyarakat, tempe jualan mereka kerap tak laku, bahkan tak jarang hingga membusuk.
Kepala Dinas Sosial KBPP Pemalang Slamet Masduki mengatakan sudah mengetahui aksi protes tersebut. Namun demikian pihaknya akan mengkaji dan mencermati permasalan yang terjadi di lapangan.
"TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) sedang menangani masalah ini, pak camat juga, serta pendamping PKH di tingkat kecamatan sedang mencermati masalah ini," katanya, saat dihubungi radartegal.com, Jumat (23/4).
Menurut Masduki, di Kabupaten Pemalang ada sekitar 200 ribu keluarga penerima BPNT dampak Covid-19. Adapun bahan makanan yang diberikan ada lima komoditi, termasuk tempe juga bisa dipesan jika KPM atau keluarga penerima manfaat menginginkannya.
"Sesuai ketentuan pedoman umum program sembako atau BPNT bahwa KPM diperbolehkan pesan komoditi tempe kepada agen atau E warung," tambahnya.
Sementara itu, terkait keinginan para pedagang yang meminta BPNT diganti uang tunai saja, Masduki menyebut hal itu tidak bisa.
"Ketentuannya BPNT tidak bisa diganti uang, karena ada dua jenis bantuan, yaitu sosial tunai berupa uang yang diambil di kantor pos, dan non tunai yang berupa barang (sembako) dengan prosedurnya melalui agen," pungkasnya. (sul/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: