Meresahkan dan Berpotensi Jadi Kluster Covid-19, Polisi Diminta Tutup Lapak Penjual Togel
Sejumlah warga perwakilan pengurus empat musala di RW1 Kelurahan Bandung Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal meminta polisi menutup sejumlah lapak yang diduga menjadi tempat penjualan judi toto gelap (togel).
Selain meresahkan, tempat itu juga berpotensi menjadi kluster penyebaran Covid-19, karena sering menimbulkan kerumunan orang. Salah seorang tokoh masyarakat RW 1, Siswoyo mengatakan, sedikitnya ada empat titik yang diduga melakukan praktik jual beli togel.
Keberadaannya, menurut Siswoyo, sudah sangat meresahkan warga, utamanya yang tinggal di dekat lokasi. "Lokasinya juga dekat dengan musala. Warga sekitar juga merasa terganggu, karena adanya keramaian."
Selain itu, kata Siswoyo, pada saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencanangkan gerakan di rumah saja untuk menekan penyebaran Covid-19, lokasi itu justru menjadi sumber kerumunan sampai saat ini. Karenanya, dikuatirkan berpotensi menjadi kluster baru.
"Karenanya, kami meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera menutupnya. Apalagi saat ini menjelang Ramadan. Kami minta tutup selamanya," tandasnya.
Menurut Siswoyo, sekitar satu bulan lalu warga sudah berupaya melaporkan ke Pemerintah Kecamatan Tegal Selatan. Namun, ternyata sampai hari ini masih beroperasionalisasi.
"Tadinya kita juga mau menemui Kapolsek untuk melaporkan ini. Namun, karena sudah ada Bhabinkamtibmas, kami hanya menyerahkan surat pernyataan dari warga," jelasnya.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Bandung, Aipda Aminudin mengatakan setelah menerima keluhan warga, dia akan segera melaporkannya kepada Kapolsek. Sehingga nantinya bisa segera diambil tindakan secepatnya.
"Kita akan laporkan ke Kapolsek. Harapannya akan segera ditindaklanjuti," ungkapnya.
Aiptu Aminudin mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak berbuat anarkis serta menjaga kamtibmas di lingkungannya. "Percayakan, penanganannya kepada pihak Kepolisian." (muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: