Setelah Tertidur Sembilan Hari Siang Malam, Hari Ini si Putri Tidur dari Banjarmasin Echa Akhirnya Bangun
Echa si ‘Putri Tidur’ asal Banjarmasin, akhirnya terbangun usai sembilan hari terlelap. Echa bisa duduk sendiri, meski badannya lemah.
Echa yang bernama lengkap Siti Raisa Miranda atau Echa (17) itu mengalami gejala tidur panjang, akibat sindrom langka hipersomnia. Beberapa hari terakhir ini, Mulyadi dan Lili, orang tua Echa, cemas karena putrinya kembali mengalami gejala tidur panjang.
Echa sempat dibawa keluarga ke RSUD Dr. Ansari Saleh, Banjarmasin, karena kondisi tidur panjangnya kembali datang sekitar sembilan hari lalu. Setelah sembilan hari terlelap siang dan malam, Mulyadi mengatakan, Sabtu (10/4) hari ini, putrinya itu sudah bangun.
Namun kondisi Echa masih lemah di atas tempat tidur. “Udah bangun pagi tadi sekitar pukul 09.00 WITA, bisa duduk sendiri meski masih lemah,” kata Mulyadi kepada wartawan, Sabtu (10/4).
Total terhitung sudah sembilan hari Echa tertidur lelap siang dan malam. Echa tidur sejak awal April lalu dan bangun tiga hari jelang bulan Ramadan. “Jadi hari kesembilan ini Echa sudah bangun,” katanya.
Sebelumnya, Mulyadi menyebutkan, Jumat malam (2/4) kondisi anaknya masih tertidur. Sejak itu, Echa dibawa ayahnya ke rumah sakit untuk rawat inap.
Selama tiga hari di RS Ansari Saleh, anaknya ini belum juga bangun. Akhirnya Echa dibawa pulang ke rumah, karena hasil pemeriksaan medis di RS Ansari Saleh, normal-normal saja.
Dikutip dari PojokSatu.id, pada 2017 lalu, si Putri Tidur asal Banjarmasin ini pernah mengalami gejala serupa. Pada waktu itu, Echa sempat tertidur selama 13 hari.
Hipersomnia adalah kondisi yang membuat seseorang merasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari. Kondisi ini juga dapat terjadi meski seseorang itu sudah tidur dalam waktu yang lama.
Hipersomnia dapat disebut dengan excessive daytime sleepiness (EDS).(ral/int/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: