Serangan di Mabes Polri Diduga Dendam Kesumat Penembakan Anggota FPI di KM 50, FPI Enggan Komentar
Serangan yang dilancarkan terduga teroris Zakiah Aini atau ZA (26) di Mabes Polri, pada Rabu (31/3) sore mendapat perhatian banyak pihak.
Indonesia Police Watch (IPW) turut menyoroti hal ini. Bahkan, Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai serangan itu masih ada kaitannya dengan tewasnya enam anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 beberapa hari lalu.
“IPW menilai serangan ini tak terlepas dari dendam kesumat kelompok teror terhadap kasus penembakan di Km 50 tol Cikampek,” kata Neta dikutip dari Pojoksatu.id, Kamis (1/4).
Pasalnya, lanjut Neta, hingga sekarang pihak kepolisian belum juga menyelesaikan penanganan tewasnya anak buah Habib Rizieq Shihab (HRS) itu.
“Kasus itukan hingga kini belum selesai penanganannya,” bebernya.
Karena itu, Neta meminta kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk terus siap siaga dalam mengantisipasi teror itu.
Neta juga menyakini bahwa serangan yang dilakukan terduga teroris Zakiah Aini itu tidak mungkin dilakukan sendiri.
“Kapolri harus secepatnya mengungkap teror penyerangan Polri itu, siapa bos besarnya yang mengendalikan mereka, tidak mungkin pelaku bekerja sendiri dalam melancarkan aksinya,” ucapnya.
Terpisah, pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar tak mau mengomentari aksi penyerangan Mabes Polri itu.
Alasannya, karena penyerangan di Mabes Polri itu merupakan ranah institusi Polri.
“Kami enggan komentari perihal institusi lain terutama polri dalam hal ini,” kata Aziz.
Aziz juga enggan mengaitkan penyerangan tersebut dengan isu lain.
Menurutnya, biarlah masyarakat sendiri yang melakukan penilaian apakah aksi tersebut settingan atau tidak.
“Biar masyarakat yang menilai (setingan atau tidak),” ujarnya.
Sebelumnya, aksi teror terjadi di Mabes Polri pada Rabu (31/3) sore.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: