Tujuh Terduga Teroris Jaringan JAD Ditangkap, Polisi Sebut Tiga Orang Pernah Dibaiat di Markas FPI
Hingga saat ini sudah ada tujuh terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap pascaledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Pada, Senin (29/3) lalu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap 4 orang terduga teroris di Kota Makassar, inisial-nya AS, SAS, MR dan AN atau AA. Keempatnya berperan bersama Lukman dan Dewi, bersama sama mengikuti kajian di Vila Mutiara.
"Jadi untuk pengembangan di Makassar tujuh orang dalam proses penyidikan kemudian meninggal dua orang, total semua sementara 9 orang," tutur Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, kemarin.
Dijelaskannya, tiga dari tujuh orang yang ditangkap itu pernah dibaiat di Markas Front Pembela Islam (FPI).
"Kemudian, dari hasil identifikasi terhadap tubuh pelaku di TKP, dan hasil interogasi, dilakukan pengembangan dan penangkapan terhadap satu, AS alias EKA alias AR. Di mana perannya adalah ikut dalam perencanaan, mengikuti kajian di Villa Mutiara, kemudian telah berbaiat di markas FPI," katanya.
Pembaiatan saat itu dipimpin Ustaz Basri. Namun, sayangnya tidak dirinci kapan pembaiatan itu terjadi. "Markas FPI yang merupakan markas organisasi yang sekarang terlarang yang saat itu dipimpin oleh Ustaz Basri. Kemudian juga mengikuti idad," jelasnya.
Selain itu, terduga teroris berinisial SAS juga pernah mengikuti baiat di markas FPI. SAS disebut merupakan orang yang tahu persis apa yang direncanakan oleh L dan YSF sebelum melakukan bom bunuh diri.
"Kemudian ditangkap juga SAS yang juga sama, tahu betul tentang perencanaan yang akan dilakukan oleh saudara L dan YSF tersebut. Juga bersama-sama mengikuti kajian di Villa Mutiara, kemudian juga mengikuti idad. Kemudian termasuk juga dalam mengikuti baiat yang dipimpin oleh saudara Basri," tuturnya.
Kemudian ketiga yakni terduga teroris berinisial R alias M juga ikut dalam pembaiatan itu. R alias M pernah ikut survei dengan L dan YSF untuk menentukan lokasi di mana keduanya bakal melakukan aksi amaliyah bunuh diri.
"Selanjutnya, R alias M. Sama, bahkan saudara R alias M ikut melakukan survey ke lokasi amaliyah bersama L dan YSF. Jadi saudara R ini, sebelumnya survey, artinya sudah direncanakan titik dilakukannya aksi amaliyah bunuh diri tersebut," katanya.
"Kemudian, Andre alias AA yang sama juga mengikuti perihal perencanaan, mengikuti kajian, dan juga mengikuti baiat kepada Abu Bakar Al Baghdadi di Villa Mutiara," ujarnya. (gw/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: