Pembom Gereja Katedral Makassar Diduga Suami Istri, Kepala Pelaku Laki-laki Ditemukan di Atap Bangunan
Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga diledakan oleh pasangan suami istri. Dugaan itu diperkuat dengan beredarnya foto kedua bomber saat berboncengan dengan sepeda motor sebelum ledakan di media sosial (medsos).
Polisi baru berhasil mengungkap identitas pelaku laki-laki, yakni berinisial LL. Sedangkan pelaku perempuan belum berhasil diketahui jati dirinya, karena tubuhnya hancur.
Identitas pelaku laki-laki, diketahui usai potongan kepalanya berhasil ditemukan polisi di atap bangunan di sebelah gereja. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas salah satu pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.
Satu pelaku yang berhasil diidentifikasi berinisial LL. Sementara satu pelaku lainnya masih dalam penyelidikan. “Inisial pelaku sudah kita dapatkan LL,” ujar Listyo di lokasi Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3).
Jenderal Listyo mengatakan pelaku merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). “Mereka adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu dari kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang kami amankan,” katanya.
Kedua pelaku itu juga bagian dari kelompok Daro. Daro merupakan pelaku yang pernah melakukan aksi teror di Jolo, Filipina.
“Kelompok Daro pelaku yang beberapa waktu yang lalu kita amankan.Kelompok ini bergabung terkait yang pernah melakukan kegiatan bom di Jolo (Filipina),” katanya.
Sementara itu, Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2011-2014 Ansyaad Mbai mengatakan, bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ada kaitannya dengan kasus pemboman gereja katedral di Solo Jateng dan Filipina.
Pelakunya bisa saja dari kelompok yang sama. Apalagi, kata Ansyaad, pelaku pemboman di Filipina juga merupakan terorisme dari Sulawesi Selatan kala itu. Dimana keduanya suami istri.
Ia mengatakan gereja adalah sasaran favorit para teroris. Anggapan mereka adalah Islam terpuruk karena kelompok non muslim. Selain itu sasaran mereka adalah pemerintah dan pihak kepolisian. (pojoksatu/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: