Bom Gereja Katedral Makassar Berdaya Ledak Tinggi, Polisi: Yang Merakit Sangat Paham Kerja-kerja Peledakan

Bom Gereja Katedral Makassar Berdaya Ledak Tinggi, Polisi: Yang Merakit Sangat Paham Kerja-kerja Peledakan

Bom yang meledak di Gereja Katedral Makassar memiliki daya ledak tinggi atau high explosive. Beruntung, hanya pelaku yang tewas. Sementara 20 korban luka lainnya menderita luka ringan hingga berat.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengatakan ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tergolong high explosive. "Berdasarkan analisa tim, itu masuk dalam kategori high explosive. Yang merakit ini sangat paham dalam hal kerja-kerja peledakan," ujarnya, Minggu (28/3).

Dikatakannya, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Cabang Makassar, Tim Inafis, Densus 88 Antiteror dan Gegana Brimob Polda Sulsel juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas aksi bom bunuh diri itu.

Tim Densus 88 Antiteror Polri juga masih mendalami jaringan kelompok teroris mana yang terlibat dalam bom bunuh diri tersebut. "Teman-teman di lapangan juga masih selidiki jaringan apa yang terlibat dalam bom bunuh diri itu," katanya.

Diungkapkannya, dalam peristiwa tersebut jumlah korban 20 orang. "Sampai saat ini jumlahnya, di RS Bhayangkara tujuh orang, RS Siloam empat orang. Dari total dengan data luka ringan sudah pulang, sebanyak 20 orang. Ini perkembangan terakhir," ungkapnya.

Dikatakannya, ada korban luka berat, sedang, dan ringan. Namun, bagi korban yang mengalami luka ringan diberikan rawat jalan.

"Ada yang luka berat, luka ringan, dan sedang. Luka ringan sudah diberikan pengobatan, ada rawat jalan, bisa pulang. Kalau masih dianggap luka berat, seperti luka bakar, kami rawat intensif di RS Bhayangkara," ujarnya.

Mengenai penanganan seluruh korban, Merdisyam menyatakan korban yang memerlukan perawatan intensif akan dirawat di RS Bhayangkara dalam hal penanganan lanjutan.

"Kami pusatkan penanganan korban di RS Bayangkara. Penanganan terpadu ini agar bisa kami kontrol. Untuk pengawasan yang sama kami bawa ke RS Bhayangkara," kata Kapolda kepada wartawan.

Salah satu korban ledakan yaitu Daeng Tampo (60) mengalami gagal pendengaran. Hal tersbeut dikatakan Hamisah, sang istri. Daeng Tampo merupakan petugas keamanan gereja Katedral.

"Iya, dia sekuriti di sana (Gereja Katedral). Waktu kejadian jauh ji dari lokasi. Tapi tidak bisa mendengar," katanya pula.

Korban petugas keamanan (satpam) lainnya, diketahui bernama Cosman, terlihat mengalami luka bakar serius pada bagian wajahnya. "Iya Pak namanya Cosman, sekuriti juga di gereja. Ini mau dibawa ke Bayangkara," ujar keluarga korban, Jhon, di RS Stella Maris. (gw/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: