Sambangi Gibran di Solo, Fahri Hamzah Disebut-sebut Paling Cocok Gantikan Moeldoko

Sambangi Gibran di Solo, Fahri Hamzah Disebut-sebut Paling Cocok Gantikan Moeldoko

Fahri Hamzah disebut-sebut sebagai sosok yang paling tepat menjadi pengganti Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden (KSP). Politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu dinilai cocok berada di samping Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.

Alasannya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu bisa menjadi jembatan yang pas bagi Jokowi dengan sejumlah kelompok dan bisa diterima di kelompok manapun. Penilaian itu diungkapkan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (28/3), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.

Syahrial menyampaikan hal tersebut menanggapi kunjungan Fahri ke rumah dinas Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (27/3). “Mengamati pergerakan bro @Fahrihamzah sebagai tokoh muda kritis tapi luwes, layak untuk mengganti KSP Moeldoko,” ungkap Syahrial.

Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini menilai, mantan Wakil Ketua DPR RI itu bisa menjadi jembatan yang sangat efektif bagi Jokowi. “Menjadi jembatan yang kokoh bagi Presiden @jokowi baik ke kanan, tengah maupun kiri,” sambungnya.

Ditambah lagi, baik Gibran maupun Bobby Nasution juga menjadikan Fahri Hamzah sebagai salah satu role model. “Apalagi Gibran terang-terangan menempatkannya sebagai role model. Begitu juga dengan Boby Nasution. Cocok?” tandas Syahrial.

Cuitan itu lantas dibalas langsung oleh Fahri Hamzah dengan candaan. “Jangan ganggu orang pensiun mas..ini lagi enak2nya…” balas Fahri Hamzah.

Dalam cuitan selanjutnya, Fahri menyatakan bahwa perbedaan pilihan politik tidak semestinya menghilangkan kemesraan dan keakraban. “Kita tidak boleh kehilangan kemesraan dan keakraban berwarganegara hanya karena kita punya perbedaan pilihan,” tulisnya.

Menurutnya, perbedaan yang terjadi saat pesta demokrasi itu tidak boleh berlangsung lama atau malah selamanya. Akan tetapi, setelah pemilu usai, maka selanjutnya yang terjadi semestinya adalah konsolidasi nasional demi bangsa Indonesia.

“Perbedaan akibat pemilu itu sebentar dan sisanya adalah konsolidasi nasional menuju Indonesia Raya. Merdeka!” tegasnya.

Untuk diketahui, Fahri Hamzah menjelaskan kedatangannya menemui Gibran itu tidak lain untuk mengucapkan selamat langsung kepada putra sulung Jokowi itu. Fahri menilai, Gibran sebagai representasi generasi muda tapi sudah bisa memimpin Solo yang menjadi salah satu sentral Pulau Jawa.

“Bahkan menurut saya Solo juga merupakan jiwanya Bangsa Indonesia,” kata Fahri.

Fahri juga menegaskan siap berkolaborasi dengan Gibran dalam pengelolaan Kota Solo. “Partai Gelora juga menawarkan konsep yang kami gunakan, dalam ‘tagline’ kami berkolaborasi tentunya dengan beliau,” ungkapnya.

Ia berharap, dari Kota Solo, bisa lahir pesan rekonsiliatif sekaligus menjadi contoh dimana dinamika politik harus diakhiri. Sementara itu, Gibran menampik ada pembicaraan serius dalam pertemuan tersebut.

“Cuma ngopi saja, nggak ada pembicaraan politik, nggak ada pembicaraan serius. Namanya menjalin silaturahmi,” kata Gibran. (pojoksatu/zul)

Sumber: