Tuding Carmuk, Marzuki Alie Dibalas Kamhar Lakumani: Katanya Tak Ikutan, Tapi Tiba Lebih Dulu di Lokasi KLB

Tuding Carmuk, Marzuki Alie Dibalas Kamhar Lakumani: Katanya Tak Ikutan, Tapi Tiba Lebih Dulu di Lokasi KLB

JAKARTA — Politisi senior pecatan Partai Demokrat Marzuki Alie menyebut manuver Kamhar Lukamani hanya cari muka belaka. Puja-puji yang dilakukan Kamhar demi mendapat posisi strategis di DPP.

“Orang-orang baru mau ngomong apa, nggak ngaruh,” kata Marzuki kepada wartawan, Rabu (24/3).

“Apalagi bilang semua karena SBY, dia sudah melupakan kekuasaan Tuhan. Sudah menduakan Tuhan, seolah SBY itu sudah seperti Tuhan, bisa apa pun tanpa orang lain,” ujar Marzuki.

Menurutnya, tipikal anak muda yang terlalu banyak bicara sebenarnya tidak pantas menjadi kader Partai Demokrat.

Namun Kamhar Lakumani, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat menepis anggapan bahwa dirinya hanya carmuk demi mendapat jabatan strategis di Partai Demokrat.

Bagi Kamhar, yang ia sampaikan adalah fakta secara apa adanya tentang besaran pengaruh dan hubungan SBY dengan Partai Demokrat.

“Ini telah menjadi pengetahuan umum di mata publik Indonesia. Serta memotret peran dan posisi Marzuki Alie dalam sejarah perjalanan dan dinamika Partai Demokrat,” kata Kamhar dalam keterangannya, Kamis (25/3) dikutip dari Fajar.

Faktanya, sambung dia, pada 2014 saat masih menjabat sebagai ketua DPR RI dan menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Marzuki Alie tak terpilih sebagai anggota DPR, malah di Dapil DKI III semua kursi yang diperoleh Partai Demokrat pada 2009 sebanyak 3 kursi semuanya hilang. Jadi pada saat yang sama Marzuki Alie kehilangan legitimasi politik.

“Jika perolehan pada Pemilu 2014 dan 2019 terjadi trend penurunan, penjelasannya adalah karena Partai Demokrat tak punya kader utama lagi yang menjadi capres atau cawapres sehingga tak mendapatkan coattail effect,” kilahnya.

Sangat berbeda dengan perolehan hasil Pemilu 2004 dan 2009 yang menikmati efek ekor jas dari majunya SBY sebagai capres.

Meskipun demikian, karena SBY yang menjadi ketua umum, perolehan suara Partai Demokrat masih terbantu.

Survei Januari 2014 Partai Demokrat hanya 5,7% perolehan sebesar 10,9%. Pemilu 2019 hasil survei Partai Demokrat hanya 4% namun perolehan sebesar 7,7%. Perolehan yang masih lebih besar ini tak lepas dari pengaruh SBY.

“Jadi sangat keliru jika Marzuki Alie menyampaikan saya cari muka. Apa yang disampaikannya semakin menunjukan jenis seperti apa dirinya. Orang yang kritis dan menyampaikan fakta secara apa adanya, olehnya dianggap sebagai pencari muka,” ketus mantan anggota DPR itu.

Ia mengatakan, Marzuki Alie sebagai senior seharusnya memberi keteladanan untuk pintar-pintar menilai diri dan menempatkan diri. Lebih tepatnya 'tahu diri'. Menghargai regenerasi dan tidak memproduksi kebohongan.
 
“Katanya tak ikut-ikutan dan tak tahu menahu dengan gerombolan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD), nyatanya dialah yang paling awal tiba di Sumatera Utara untuk menghadiri KLB abal-abal,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: