Panen Raya, Tim Sergap Kementan Siap Serap Belasan Ton Gabah di Brebes
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes bekerjasama dengan Tim Serap Gabah Petani (Sergap) Kementerian Pertanian (Kementan) RI bersinergi dengan Bulog siap menyerap gabah di petani. Hal ini mengingat saat ini harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan harga karena panen raya.
Penanggung Jawab Tim Sergap Kementan RI wilayah pantura Dr Ir Devi Setiabudi mengatakan, gerakan Sergap ini tidak lain menindaklanjuti kesepakatan yang dilakukan para pimpinan terkait penyerapan gabah petani. Kondisi saat ini harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan.
"Untuk itu, guna membantu menaikkan harga gabah di tingkat petani sesuai dengan harga SK Kemendag, kita lakukan Sergap ini," ungkapnya, Rabu (24/3) di Brebes.
Devi menjelaskan, sesuai dengan SK Kemendag Nomor 24 Tahun 2020 untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) yakni Rp4.200 per kilogram (Kg). Sementara, Harga Gabah Kering Giling (GKG) Rp5.200 per kilogram.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, setelah berdiskusi, Bulog Cabang Pekalongan menargetkan dapat menyerap 49.576 ton gabah di lima kabupaten dan dua kota. Lima kabupaten itu yakni Kabupaten Brebes, Tegal, Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Batang dan dua kota itu yakni Kota Tegal dan Kota Pekalongan.
"Untuk Brebes sendiri tadi kita coba mem-breakdown 11 ribu (ton gabah) untuk sisa bulan Maret dan April. Semoga, pihak Bulog meningkatkan kuota penyerapan gabah maupun beras yang ada di lapangan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala DPKP Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati mengatakan, saat ini rata-rata harga gabah di tingkat petani mengalami penurunan dari harga yang telah ditentukan pemerintah. Faktor utama turunnya harga gabah di tingkat petani yakni masuknya masa panen raya di wilayah kota bawang merah ini.
"Faktor utama turunnya harga gabah ini disebabkan karena di Brebes sendiri saat ini masuk masa panen raya. Sehingga, stok gabah banyak," terangnya.
Dijelaskannya, adanya program kenikan Indeks Pertanian (IP) dari Kementan membuat panen raya kali ini sangat berbeda. Hal ini dikarenakan, kalau dahulu panen hanya sekali, tahun ini bisa dua kali, yang tadinya dua kali bisa tiga kali. Otomatis, stok gabah akan meningkat.
"Nah seiring meningkatnya produksi, hukum ekonomi berlaku (berdampak pada harga). Maka pemerintah bersama TNI-Polri akan membantu melakukan penyerapan gabah di tingkat petani," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: