Di Kaki Gunung Slamet, Sampah Bisa Ditukar dengan Emas

Di Kaki Gunung Slamet, Sampah Bisa Ditukar dengan Emas

Sampah atau limbah warga di Desa Dukuh Bangsa Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal bisa ditukar dengan emas. Hal ini berlangsung sejak berdirinya Bank Sampah di desa tersebut pada 2019 silam.

Manajer Bank Sampah Indah Sari Desa Dukuh Bangsa, Endang Suci Rahayu mengatakan berdirinya bank sampah di desa tersebut diinisiasi oleh gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kala itu, ibu-ibu PKK Desa Dukuh Bangsa memulainya dengan melakukan study banding soal bank sampah di Desa Bojong Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.

Hasil dari study banding itu lalu di musyawarahkan dengan pengurus dan anggota PKK serta pemerintah desa setempat. "Waktu itu, pemerintah desa merespon dengan baik. Kemudian kami langsung melaksanakannya," kata Endang, Minggu (21/3).

Menurutnya, selama berjalan dua tahun ini, nasabah bank sampah di Desa Dukuh Bangsa sudah mencapai 53 kepala keluarga (KK). Mereka tersebar di RW 2 yang meliputi RT 1, 2, 3, dan 4. Kegiatan bank sampah dilaksanakan setiap satu bulan sekali.

Sebelum disetorkan ke bank sampah, warga memilah sampah yang organik dan anorganik. Setelah dipilah, sampah kemudian dibawa ke pengepul. Untuk harga sampahnya bervariatif, mulai dari Rp50-1.700 perkilogram.

"Hasil dari penjualan itu kemudian ditabung di kantor Pegadaian dalam bentuk emas. Nanti kalau sudah banyak, emasnya bisa diambil," ujarnya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Dukuh Bangsa, Untung, membenarkan, program bank sampah itu sudah berlangsung selama sekitar dua tahun. Penjualan sampah dipusatkan di rumah manajer Bank Sampah.

"Semoga program ini berjalan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat," harapnya. (yer/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: