Dua Tahun Jalan Pakai Tongkat, Darmo, Penyandang Disabilitas Brebes Akhirnya Punya Kaki Palsu
Darmo (50) Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung saat ini tengah merasakan kebahagiaan. Pasalnya, kurang lebih dua tahun dirinya menggunakan tongkat sebagai alat bantu untuk berjalan, hari ini mendapatkan bantuan kaki palsu.
Dia menceritakan, sejak kecelakaan yang dialami oleh dirinya pada 2019 lalu, memaksa dirinya menerima keputusan kalau kaki kanannya harus diamputasi. Karenanya, sejak dua tahun lebih dirinya menggunakan tongkat sebagai alat bantu.
Namun, hari ini dirinya merasakan kebahagiaan. Pasalnya, setelah dua tahun menggunakan tongkat, hari ini dirinya mendapatkan bantuan kaki palsu. Ya, tepat hari ini dirinya mendapatkan kesempatan untuk mengukur pembuatan kaki palsu.
Darmo menceritakan, kecelakaan yang dialami oleh dirinya 2019 lalu terjadi di Banyuwangi. Dirinya yang merupakan seorang pembantu supir bus malam tersebut mengalami kecelakaan dan mengalami patah kaki.
"Saat pemeriksaan pihak puskesmas itu hanya memeriksa kaki sebelah kiri saja. Padahal, kaki sebelah kanan juga ada lukanya," ujarnya.
Setelah beberapa hari dirawat di Banyuwangi, dirinya pulang ke Brebes. Merasa ada yang aneh, di kaki sebelah kanan lantas dirinya memeriksakan ke rumah sakit.
"Dari hasil pemeriksaan ternyata ada pembusukan di kaki sebelah kanan saya. Akhirnya, dokter menyarankan untuk diamputasi," jelasnya.
Selama proses amputasi kaki sebelah kanan, kata dia, dirinya mengandalkan bantuan dari Jasa Raharja dan BPJS. Karenanya, adanya bantuan kaki palsu tersebut membuatnya semangat untuk beraktivitas seperti biasa.
"Saya merasa senang mendapatkan bantuan ini. Setelah dua tahun lebih, akhirnya bisa menerima bantuan kaki palsu, sehingga aktivitas bisa lebih maksimal," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan penyandang disabilitas lainnya, M. Sarifudin (48). Warga Desa Pengempon Kecamatan Brebes itu mengalami kecelakaan pada 2006 lalu. Namun, baru 2020 lalu dirinya melakukan amputasi kaki sebelah kanan karena mengalami kerusakan pada tulang.
"Ya adanya bantuan ini saya merasa senang. Jadi, dengan bantuan kaki palsu bisa aktivitas lebih baik," singkatnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Brebes Selamet Gembira mengatakan, total ada 25 orang yang diajukan bantuan kaki palsu. Namun, lima orang tidak memenuhi syarat.
"Total ada 25 yang kita ajukan. Namun, hanya 20 orang yang memenuhi persyaratan mendapatkan kaki palsu ini," ujarnya.
Dirinya berharap, dengan adanya bantuan kaki palsu ini diharapkan bisa membantu para penyandang disabilitas dalam beraktivitas sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: