Penuturan Korban Bus Maut yang Selamat: Sopir Tahu Remnya Blong, Tapi Malah Nekat Lanjutkan Perjalanan

Sejumlah penumpang yang selamat saat Bus Pariwisata Sri Padma Kencana T 7591 TB jatuh ke jurang di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Rabu (10/3) malam, mulai bisa dimintai keterangannya. Bus nahas itu membawa rombongan pelajar SMP IT Al-Muaawanah Kabupaten Subang ziarah ke Tasik dan wisata ke Pangandaran.

Berdasarkan kesaksian korban selamat, bus mengalami rem blong. Bahkan sang sopir, Yudiawan, papar korban yang selamat, diduga telah mengetahuinya, namun tetap nekat melanjutkan perjalanan.

Mimin (52), warga Desa Paku Haji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, yang duduk di jok kedua dari sopir, mengatakan dalam perjalanan penumpang sempat mencium bau sangit kampas rem. Lalu salah seorang penumpang pun meminta sopir untuk memeriksanya.

"Sopir bus menyebut jika remnya blong. Tapi malah memilih melanjutkan perjalanan," kata wanita yang di dalam bus tersebut membawa dua anaknya yang berusia 2 tahun dan 11 tahun.

Beruntung, Mimin dan dua anaknya selamat dari kecelakaan maut tersebut. Pun dikatakan korban selamat lainnya, Hafid Alfariz.

Dia menduga angkutan yang ditumpanginya itu terperosok ke jurang, karena remnya blong. "Saya kaget, remnya blong," katanya di Puskesmas Wado.

Paska kecelakaan, Kepala Polres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto melarang bus besar melintasi Jalur Wado yang menghubungkan Kabupaten Sumedang dengan Garut. Nantinya, jalur tersebut akan dipasang portal.

"Ke depannya akan dipasang 'gate entry' atau portal oleh Dishub Provinsi," katanya.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa korban jiwa akibat kecelakaan tersebut bertambah dua. Kini totalnya menjadi 29 orang. "Yang meninggal atas nama Ny Mamah dan Ny Euis," katanya.

Kedua korban itu meninggal dalam perawatan medis. "Meninggalnya ketika sudah dibawa dan dirawat ke RSUD Sumedang," kata Eko. (gw/zul)

Sumber: