Tolak KLB, Demokrat Kota Tegal Sebut Ada Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan
Penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat terus mendapatkan penolakan dari sejumlah pengurus dan kader di daerah. Salah satunya dari Dewan Pimpinan Cabang Kota Tegal.
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tegal Hendria Priatmana saat ditemui pada Rabu (10/3) siang mengatakan pihaknya bersama Fraksi, 4 PAC dan 27 Ranting serta organisasi sayap secara tegas menolak adanya KLB Deli Serdang Sumatera Utara. Sebab, sampai dengan detik ini, tetap tunduk dan patuh terhadap kepemimpinan Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum yang sah hasil kongres V/2020 di Jakarta yang sudah dilegitimasi kemenkumham.
"Kita menolak, karena dari semua syarat terkait KLB cacat hukum. Kami menyayangkan adanya segerombolan orang yang tidak bertanggungjawab yang mengadakannya," katanya.
Menurut Hendria, itu bukan konflik internal tetapi perampokan atau begal. Bahkan, merupakan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD).
"Karenanya, kami tetap tegak lurus kepada AHY dan juga setia kepada SBY selaku majelis tinggi partai Demokrat," tegasnya.
Hendria menegaskan, pihaknya tetap merapatkan barisan, satu bahasa tetap di bawah kepemimpinan AHY. Terkait langkah selanjutnya, pihaknya masih menunggu instruksi terkait masalah ini.
"Karena masih ada komponen- komponen luar yang ingin mengakui KLB. Kami tetap menolak KLB dan setia kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono," tegasnya.
Hal senada disampaikan Anggota DPRD Kota Tegal Fraksi Demokrat Teguh Iman Santoso. Menurutnya, fraksi sepakat dengan ketua DPC, menolak KLB dan hasil keputusan kongres.
"Sedangkan untuk langkah-langkah selanjutnya, kami mengikuti instruksi DPD. Karena kita merupakan kepanjangan partai, jadi apapun perintahnya akan kita laksanakan," pungkasnya. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: