Jika AHY Vs Moeldoko Ganggu Kamtibmas, Polisi Baru Mau Turun Tangan
Polri akan turun tangan dalam sengkarut Partai Demokrat (PD). Keterlibatan Polri dalam kasus dualisme kepemimpinan PD ini, jika memunculkan gangguan kamtibmas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan Polri menilai dualisme di tubuh PD merupakan urusan internal partai. Namun, jika berdampak pada situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat Polri akan melakukan sejumlah langkah antisipasi.
"Tentunya apabila ini berdampak pada situasi Kamtibmas, Polri telah siap untuk mengantisipasinya," katanya, Senin (8/3).
Dikatakannya, Polri akan terus memantau perkembangan kisruh yang terjadi di PD. Sesuai tugas pokok Polri yang tertuang dalam Pasal 13 UU No.2 tahun 2002 adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat.
"Polri memiliki tugas pokok ada Pasal 13 salah satunya adalah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu Polri senantiasa memantau dari pada permasalahan internal Partai Demokrat," kata Rusdi.
Terpisah, Ketua Gerakan Pemuda Islam (GPI) Rahmat Himran melaporkan dua orang panitia penyelenggara Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Deli Serdang, Sumatera Utara ke Bareskrim Polri. Dua orang tersebut yaitu Jhoni Alen Marbun dan Darmizal.
"GPI telah menyerahkan bukti-bukti pelaporan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan kerumunan yang terjadi pada pelaksanaan KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara," ujar Rahmat.
Dua nama yang menjadi terlapor, kata Rahmat, yakni Jhoni Alen Marbun dan Darmizal. Adapun bukti-bukti yang dibawa berupa foto-foto dan video suasana KLB Deli Serdang yang diduga melanggar protokol kesehatan seperti tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.
"Ada sekitar 30 alat bukti yang kita serahkan ke petugas," ungkapnya.
Menurut Rahmat, laporan dan seluruh bukti yang diserahkan pihaknya telah diproses oleh SPKT Bareskrim Polri. Pihaknya menunggu panggilan setelah laporannya diproses.
Saat ini, lanjut dia, pihak SPKT sedang mengkoordinasikan dengan pimpinan Bareskrim Polri terkait pasal yang akan dikenakan pada laporan GPI tersebut.
"Jadi mereka merumuskan terkait apa pasal yang akan ditetapkan dalam KLB itu, kemudian kita akan diberitahukan lagi guna BAP pelapor selanjutnya," ujarnya.
Rahmat berharap Polri dapat menindaklanjuti laporan tersebut. "Harapan kita Kapolri yang baru dapat menindak, jangan memandang pejabat lakukan pelanggaran protokol kesehatan tidak ditindak, tapi masyarakat kecil ditindak. Ini untuk memberikan rasa keadilan," katanya.
Di sisi lain, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) akan mempelajari dokumen yang diserahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dokumen itu berisi legalitas partai yang dipimpinnya beserta ketidakabsahan KLB Demokrat Deli Serdang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: