Pasien Covid-19 yang Masih Dirawat di Kota Tegal Tinggal 13 Orang, Dua Ruang Perawatan Ditutup

Pasien Covid-19 yang Masih Dirawat di Kota Tegal Tinggal 13 Orang, Dua Ruang Perawatan Ditutup

Jumlah pasien Covid-19 yang sebelumnya sempat memenuhi ruang di beberapa rumah sakit rujukan di Kota Tegal, kini berkurang drastis. Berkurangnya pasien menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang dinilai efektif menekan kasus Corona.

Plt Direktur RSU Kardinah dr. Hery Susanto SpA mengatakan, hingga kini jumlah pasien mengalami penurunan cukup siginifikan. ''Kemarin, pasien yang dirawat di ruang isolasi hanya 10 orang," katanya, Senin (1/3).

Menurut Hery, dari kapasitas 80 tempat tidur yang tersedia, hanya digunakan 10 unit untuk pasien Covid-19. Dibandingkan sebelum diterapkan PPKM Mikro, hampir seluruh tempat tidur terisi penuh oleh pasien. Utamanya, pasien Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Karena itu, pihaknya berharap penerapan PPKM Mikro dapat dipertahankan ditambah proses vaksinasi. "Jika melihat tingkat keterisian kamar, memang cukup efektif. Belum lagi ada vaksinasi. Harapannya, pandemi akan terkendali dan dapat ditekan," ungkapnya.

Penurunan pasien yang sangat drastis juga dijumpai di RSU Islam Harapan Anda Tegal. Di rumah sakit yang berada di Jalan Ababil, Randugunting, Tegal Selatan, Kota Tegal ini, jumlah pasien Covid-19 kini tersisa tinggal tiga orang.

''Dulu di RSUI Harapan Anda Tegal sampai full bed mencapai 72 pasien. Kami sempat menggunakan empat ruangan khusus untuk merawat para pasien Covid-19 dengan baik,'' terang Direktur RSU Islam Harapan Anda Tegal, dr. Hj. Shahabiyah MMR, Senin (1/3).

Empat ruangan khusus untuk merawat pasien Covid-19 itu, di antaranya di Ruang Kemuning, Dahlia, Sakura, dan Seruni. ''Namun kini setiap hari jumlah pasiennya terus berkurang. Bahkan, di Ruang Seruni dan Kemuning sudah ditutup, karena nol pasien Covid-19,'' jelasnya.

Sedangkan di Ruang Sakura hanya ada tiga pasien, sedangkan di Ruang Dahlia ada tujuh pasien suspek.

''Di sini pasien yang dirawat bukan berasal dari Kota Tegal saja. Jika melihat kondisinya seperti ini,ini salah satu indikator jika Covid-19pelan-pelan akan menghilang. Kami juga melihat masyarakat sudah lebih disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan,'' jelasnya.

Sementara itu, dalam penerapan PPKM Mikro di Kota Tegal terdapat 32 Posko yang didirikan Tiga Pilar (Pemerintah dan TNI Polri). Hasil pantauan beberapa waktu lalu, hampir seluruh posko telah lengkap untuk menginventarisir permasalah yang menyangkut Covid-19 di tingkat kelurahan.

Kapolres Tegal Kota, AKBP Rita Wulandari berkesempatan meninjau kesiapan Posko PPKM Mikro di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur. Usai diterapkan PPKM dan berlanjut PPKM Mikro, 140 Rukun Tangga (RT) di wilayah tersebut telah berubah menjadi zona hijau.

"Kita pantau, para perangkat yang ada di dalamnya sudah memahami apa yang harus dilakukan. Kabar baiknya, dari 140 RT yang ada, 135 RT sudah berstatus zona hijau dan sisanya masih kuning. Harapannya dengan penerapan PPKM Mikro ini bisa menghijaukan seluruh Kota Tegal," ungkapnya. (gus/wan/zul)

Sumber: