Berkebutuhan Khusus Sejak Lahir, Penjual Garam Dapur Butuh Kursi Roda

Berkebutuhan Khusus Sejak Lahir, Penjual Garam Dapur Butuh Kursi Roda

Pria bernama Solihin (37) ini berdomisili di RT 01 RW 02 Desa Pekauman Kulon Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Kondisi tubuh Solihin tidak sempurna sejak lahir. Kakinya kecil dan tidak bisa berpijak untuk berjalan. 

Solihin, sehari-hari berjualan garam dapur di Pasar Pepedan dan sejumlah pasar lainnya. Untuk menuju ke pasar, biasanya dia mengendarai sepeda motor roda tiga. Motor itu bukan dibeli dari kantong pribadinya. Namun sumbangan dari seorang kerabatnya. Meski kondisi tubuhnya tidak sempurna tetapi dia tetap semangat berjualan garam dapur.

"Hasil penjualannya memang tidak banyak. Hanya bisa digunakan untuk makan dan menyekolahkan adik yang masih duduk di bangku kelas 2 SD," katanya.

Setelah Salat Subuh, pria ini berjualan di Pasar Pepedan, kemudian pindah ke pasar lainnya. Untuk beraktivitas di rumah, dirinya hanya mengandalkan kedua tangan dan pantatnya untuk berjalan. 

Ketika hendak salat ke musala atau ke masjid, juga sama. Dirinya berharap, ada bantuan kursi roda dari pemerintah atau dermawan. Sehingga tidak kesulitan untuk berjalan. 

"Saya inginnya cuma itu, kursi roda, untuk pergi ke musala dan masjid untuk Salat Jumat," tambahnya.

Selama pandemi, lanjut Solihin, banyak masyarakat yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik dari pemerintah desa, daerah, provinsi maupun pusat. Namun dirinya sama sekali tidak pernah mendapatkannya. 

Padahal, ayahnya hanya seorang tukang becak. Sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga. 

"Memang ada yang pernah datang ke rumah, mereka hanya moto-moto tapi sampai sekarang tidak dapat bantuan apa-apa," ceritanya pilu. (guh/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: