Dedy Yon: Pemkot Tegal Komitmen terhadap Pengelolaan Sampah

Dedy Yon: Pemkot Tegal Komitmen terhadap Pengelolaan Sampah

Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal berkomitmen dalam pengelolaan sampah. Karenanya, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono melalui Sekda Johardi meresmikan pusat daur ulang sampah yang berlokasi di Kelurahan Mintaragen, Rabu (24/02). 

Peresmian itu sendiri setelah Pemkot Tegal resmi bergabung sebagai penyelenggara Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! bersama dengan Trinseo (NYSE: TSE), Kemasan Group, dan organisasi pendukung lainnya. Seperti Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS); Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI); Ikatan Pemulung Indonesia (IPI); dan Responsible Care® Indonesia. 

Dalam sambutannya yang dibacakan sekda, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), pihaknya kembali menyampaikan upaya dalam mengatasi permasalahan sampah. Dimulai terlaksananya program percontohan pengelolaan sampah secara end-to-end. 

"Kami berkomitmen dalam mengelola sampah melalui sinergi dengan para stakeholder terkait melalui program daur ulang sampah ini untuk mencapai dan menggerakkan ekonomi sirkular,” ujarnya. 

Menurut Dedy Yon, komitmen pemkot terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang merupakan permasalahan kompleks bagi hampir seluruh daerah. Hal itu diwujudkan dengan menjalankan Pasal 12 Undang-undang 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah. 

Mulai dari pengelolaan sampah di 21 TPS dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), pemanfaatan sampah kantong kresek untuk bahan baku sepatu dan kerajinan lainnya. 

"Bahkan, jalan di Komplek Balai Kota Tegal dibuat dari aspal yang dicampur dengan limbah plastik," tandasnya. 

Wali Kota menyebut, pengelolaan sampah dengan konsep lama yaitu dikumpulkan kemudian diangkut dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), harus ditinggalkan. Karena cara tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah sampah. 

“Syukur alhamdulillah di awal 2021 ini kita telah membuat perubahan tatanan pengelolaan sampah. Kini telah menggunakan mesin predator yang mampu mengolah hampir semua jenis sampah yang menghasilkan briket sampah,” ungkap wali kota. 

Menurut Dedy Yon, HPSN 2021 merupakan momentum positif untuk menjadikan platform pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Sebagai salah satu wujud prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, melalui pelaksanaan ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi. 

"Kita berharap melalui launching mesin predator di TPS 3R Mintaragen bisa mengarahkan dampak ekonomis," tandasnya. 

Dedy Yon juga berharap, HPSN bisa menjadi daya ungkit, membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengurangan sampah yang hasilnya positif. Bagaimana upaya penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi pengembangan sektor usaha pengumpulan dan pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah, industri daur ulang, industri komposing dan biogas, serta pemanfaatan sampah sebagai bahan kerajinan. 

"Dengan pengelolaan sampah yang lebih baik lagi diharapkan dapat ikut serta menumbuhkan ekonomi di era pandemi serta menjadi cara  pengelolaan sampah yang berkelanjutan," jelasnya. 

Wali Kota juga mengucapkan terima kasih kepada PT Kemasan Ciptatama Sempurna yang telah memberi bantuan CSR berupa mesin predator dan secara resmi di-launching pada event peringatan HPSN ini. Kota Tegal merupakan yang pertama di Indonesia yang mengubah sampah menjadi briket melalui mesin predator. 

Sumber: