10 Pipa Transimisi Rusak, Warga di Brebes Serbu Bantuan Air Bersih

10 Pipa Transimisi Rusak, Warga di Brebes Serbu Bantuan Air Bersih

Hingga saat ini perbaikan 10 pipa transmisi milik Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Tirta Utama Jawa Tengah di Tegal-Brebes membuat sejumlah warga di Kecamatan Brebes kesulitan mendapatkan air Brebes. Salah satunya di wilayah Kelurahan Pasarbatang. 

Pantauan di lapangan, di wilayah tersebut banyak warga yang menjadi pelanggan air bersih yang sudah beberapa hari kesulitan untuk mendapatkannya. Jangankan untuk kebutuhan memasak, mereka juga kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK). 

Sebagian warga ada yang terpaksa membeli di pedagang air eceran, tetapi ada juga yang meminta air dari sumur tetangganya. Bahkan, sejumlah warga rela antre untuk mendapatkan bantuan pasokan air bersih. 

"Paling tidak ada air untuk memasak. Kalau untuk mandi bisa pakai air sumur meski di kulit lengket," ungkap Ari Mulya Sukram (38), salah seorang warga yang antre. 

Dijelaskannya, dirinya beserta warga yang lain kurang lebih sudah tiga hari sulit mendapatkan air bersih. Hal ini dikarenakan air milik Perumda Tirta Baribis Brebes tidak mengalir. Padahal selama ini pihaknya dan warga hanya mengandalkan pasokan dari air ledeng tersebut. 

"Awal-awal mati masih ada stok, namun lama kelamaan stok itu habis. Tapi, kita mau gimana lagi, soalnya pipanya rusak. Kita harap perbaikan bisa segera selesai, sehingga warga tidak kesulitan lagi," terangnya. 

Ketua RT 02/ RW 04 Kelurahan Pasarbatang Tri Handoko mengaku, di wilayahnya banyak warga yang hanya mengandalkan air ledeng untuk kebutuhan sehari-hari. Termasuk, untuk kebutuhan MCK. 

"Adanya droping bantuan air bersih ini diharapkan bisa membantu warga untuk mendapatkan air bersih dalam kebutuhan sehari-hari. Meskipun, bantuan ini dirasa masih kurang," tuturnya. 

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Baribis Agus Isyono SE MM melalui Kasubag Humas dan Layanan Pelanggan Yudi Triono Raharjo mengatakan, droping air bersih itu sebagai bentuk tanggung jawab atas kerusakan pipa transmisi sehingga pasokan air terhenti. Namun demikian, pihaknya belum bisa maksimal memberikan bantuan air bersih kepada warga tersebut. 

"Bantuan ini saya kira masih kurang. Namun, kita harapkan droping bantuan ini bisa meringankan kebutuhan air bersih yang saat ini terganggu. Dan ini merupakan tanggung jawab kami," ucapnya. 

Seperti diketahui, akibat bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan kaki Gunung Slamet, pipa transmisi pasokan air bersih rusak di sejumlah titik. 

Di Kalibakung, Kabupaten Tegal, ada sebanyak 10 titik pipa transmisi yang rusak akibat longsor. Kemudian, di Tuk Suci Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog, Brebes ada satu titik pipa transmisi rusak. Bahkan, pipa putus sepanjang 40 meter dan masuk ke jurang. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: