Sentil Jokowi yang Minta Warga Aktif Berikan Kritik, Bintang Emon: UU ITE Assalamualaikum

Sentil Jokowi yang Minta Warga Aktif Berikan Kritik, Bintang Emon: UU ITE Assalamualaikum

JAKARTA— Dilansir dari Twitter, tagar UU ITE menjadi trending Senin malam tadi. Hal ini menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo terkait arahan agar masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik.

Perihal menyampaikan kritik, banyak pihak mengarah ke Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang selama ini membungkam masyarakat dan menjadi ancaman masyarakat dalam mengkritik pemerintah. 

Dalam pidatonya, Jokowi juga menekankan agar kualitas pelayanan publik semakin baik kedepannya, dengan harap agar seluruh lapisan masyarakat turut andil dalam mewujudkan hal itu.
 
“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi, dan pelayanan publik harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” tegas Jokowi dalam sambutan peluncuran laporan tahunan Ombudsman RI, Senin, (8/2).

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan apresiasi dan peran Ombudsman Republik Indonesia dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.

“Ini sebuah kerja besar kita bersama serta memerlukan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat dan pengawasan dari Ombudsman Republik Indonesia baik berupa input, kritik, dan dukungan agar pelayanan publik di negara kita semakin berkualitas,” tambahnya.

Terkait hal ini, Doktor Ilmu Politik Universitas Northwestern Yoes C. Kenawas, mengatakan agar pasal karet dalam UU ITE dicabut dahulu.

“Cabut dulu pasal karet di UU ITE, KUHP, dan UU lainnya Pak” singkat Yoes dikutip dari Fajar.

Tidak hanya itu, pelawak yang baru saja dijerat kasus UU ITE tahun kemarin, turut memberikan sentilan, “UU ITE: assalamualaikum,” singkat Bintang Emon dalam cuitan Twitter-nya, Senin (8/9).

Kemudian, warganet tidak lupa dengan deretan kasus UU ITE yang dianggap berat sebelah, misalnya kasus dokter Richard Lee yang dijerat kasus karena mengkritik Kartika Putri, dan kasus yang terbaru menjerat Marco karena kritiknya atas pengambilan pasir Pulau Bangka. (MG2/Fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: