Gunung Slamet Longsor di 1.600 Mdpl, Banjir Lumpur Deras sampai ke Desa Penakir
Curah hujan yang tinggi menyebabkan wilayah di lereng Gunung Slamet sempat dilanda banjir lumpur. Warga yang tinggal di permukiman yang dekat dengan gunung pun diimbau mewaspadai kemungkinan adanya banjir susulan
Banjir lumpur terlihat dari Sungai Gintung di Desa Penakir Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang yang tiba-tiba berwarna keruh. Selain itu, lumpur yang terbawa derasnya arus sungai juga disertai sejumlah material longsoran dari arah puncak gunung tertingi di Jawa Tengah itu.
Kades Penakir, Agus Riyadi mengatakan banjir lumpur terjadi bersamaan dengan hujan deras, Senin (8/2) pagi. "Benar ada banjir lumpur, karena longsor di lereng gunung. Alhamdulillah tidak sampai ke permukiman, hanya air sungai berwarna keruh dan deras," katanya, Selasa (9/2).
Menurut Agus, pemerintah desa bersama sejumlah relawan kebencanaan dan BPBD Pemalang sudah meninjau langsung ke lokasi gunung. Mereka ingin memastikan titik longsor, sekaligus menganalisa potensi bahaya bagi daerah sekitarnya.
"Kemarin sudah kita cek, kita perkirakan titik longsor berada di ketinggian 1.600 Mdpl," ujarnya.
Ditambahkan Kades, saat ini kondisi di wilayah longsoran sudah aman. Dari hasil pantauanya, tingkat bahaya yang ditimbulkan akibat longsor pegunungan masih relatif minim.
"Material longsoran langsung mengalir ke sungai. Namun demikian, warga tetap harus mewaspadai kejadian serupa. Karena masih sering turun hujan deras," pinta Kades.
Kepala BPBD Kabupaten Pemalang Wahadi menjelaskan banjir lumpur yang terjadi di lereng Gunung Slamet itu masih dalam skala kecil. Menurutnya, hal itu akan tidak berpengaruh dengan aktivitas masyarakat di sekitar Desa Penakir.
"Cuma kecil di Desa Penakir, tapi tida ada efeknya kok Mas," jawabnya singkat (sul/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: