Tidak Semangat seperti Biasa, Firasat Akhir Korban Sriwijaya Air saat Pulkam ke Tegal

Tidak Semangat seperti Biasa, Firasat Akhir Korban Sriwijaya Air saat Pulkam ke Tegal

Meski tidak mempunyai firasat khusus, keluaga Panca Widya Nursanti merasa ada gelagat yang tidak biasa pada salah seorang korban Sriwijaya Air itu. Saat pulang ke kampung halamannya di Desa Surokidul Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, Widya (sapaan korban) tampak tidak bersemangat seperti biasanya. 

Firasat tak biasa itu dirasakan kakak pertama korban, Nur Eka Cahyaningsih, Minggu (10/1). Menurutnya, keluarga memang tidak merasakan apapun, hanya adiknya itu ketika berkunjung ke keluarganya tampak kurang bersemangat seperti biasanya. 

"Biasanya, kalau baru ketemu itu peluk-peluk dan kaya semangat sekali. Tapi kemarin tidak, biasa saja," katanya. 

Menurut Eka, adiknya itu dikenal baik oleh keluarga dan teman-temannya. Ditambahkannya, ketika berkesempatan pulang ke Tegal, teman-temannya diundang ke rumah untuk berreuni kecil-kecilan. 

"Kemarin saja saat pulang, teman-temannya diundang ke rumah," tandasnya. 

Saat ini, papar Nur, keluarga hanya bisa pasrah dan berdoa atas apa yang terjadi. Mereka berharap yang terbaik bagi Widya.

Sebelumnya diwartakan, duka jatuhnya pesawat komersial Sriwijaya Air Tipe Boeing 737-500 rute Jakarta-Pontianak juga dirasakan warga Tegal. Pasalnya, salah seorang yang ada di dalam pesawat nahas itu adalah Panca Widya Nursanti (47), guru asal Kabupaten Tegal.

Panca Widya Nursanti sendiri lahir di Desa Surokidul Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal. Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Pagerbarang, Teguh Mulyadi membenarkan ada perempuan asal Desa Surokidul yang menjadi korban Sriwijaya Air. 

Menurutnya, korban yang merupakan guru SMK di salah satu sekolah di Pontianak ini pulang kampung sendirian. (muj/zul)

Sumber: