Pertama Kali dalam Sejarah, Capres-Cawapres Kalah Bergabung Dengan yang Menang

Pertama Kali dalam Sejarah, Capres-Cawapres Kalah Bergabung Dengan yang Menang

Sandiaga S. Uno sudah resmi dipercaya menggantikan posisi Wishnutama sebagai menparekraf, Selasa (22/12) sore tadi.

Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan namanya bersama nama menteri baru lainnya dalam reshuffle kabinet. 

Dari enam nama baru yang paling mengejutkan adalah Sandiaga. Disebut mengejutkan karena dalam beberapa kali pemberitaan media terdahulu, ada kesan Sandiaga menolak untuk menjadi menteri pada kabinet Jokowi.

Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership Iwel Sastra mengatakan, setidaknya ada tiga kemungkinan untuk membaca kenapa wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu akhirnya bersedia menjadi menteri.

Pertama, jika hanya Jokowi yang meminta ada kemungkinan Sandiaga menolak. Sepertinya selain permintaan Jokowi, Sandiaga tidak kuasa menolak karena ini adalah permintaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo langsung.

"Sehingga Sandiaga bisa saja membaca ini sebagai penugasan partai," ujar Iwel Sastra dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/12).

Kemungkinan kedua, Sandiaga pun tidak bisa mengajukan alternatif pilihan kader Gerindra lain yang bisa diterima Prabowo.

"Tentu saja kejadian OTT Edhy Prabowo membuat Prabowo lebih hati-hati dalam menempatkan kadernya dalam kabinet Jokowi. Sandiaga Uno yang sudah sangat kaya dianggap sangat aman untuk mengisi posisi menteri," ucap Iwel Sastra.

Ketiga, Sandiaga bersedia menjadi menteri tapi tidak mau mengisi posisi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya dijabat oleh Edhy Prabowo yang merupakan kader Gerindra.

Sandiaga memilih kementerian yang membuat dia masih bisa terlihat enerjik terutama di kalangan anak muda. Maka mengurus pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bidang yang tepat.

"Apapun kemungkinan yang menjadi alasan Sandiaga bersedia bergabung sebagai menteri, ini melengkapi sejarah politik Indonesia, untuk pertama kali capres dan cawapres yang kalah bergabung dalam kabinet capres dan cawapres yang menang," demikian Iwel Sastra.

Pada Pilpres 2019, Prabowo dan Sandi berpasangan sebagai capres dan cawapres. Lawan mereka, petahana Joko Widodo yang berpasangan dengan Maruf Amin. (rmol.id/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: