Risma dan Sandiaga Paling Santer Disebut-sebut Gantikan Menteri yang Ditangkap KPK

Risma dan Sandiaga Paling Santer Disebut-sebut Gantikan Menteri yang Ditangkap KPK

Wacana perombakan pembantu presiden kembali menguat, setelah dua menteri di tangkap lembaga anti rasuah. Sejumlah nama ikut mencuat. Diprediksi bakal masuk dalam kabinet Joko Widodo – Ma’ruf Amin.

Adapun nama yang disebut bakal masuk kabinet yaitu Sakti Trenggono, Tri Rismaharini, Budi Gunadi, Sandiaga Uno, M Lutfi, hingga Yusril Ihza Mahendra.

Budi Gunadi Sadikin diketahui terlibat aktif menangani pandemi Covid-19. Perombakan kabinet disebut-sebut juga menyasar kursi Menteri Agama dan Menteri Perdagangan. Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi disebut-sebut akan menjabat Menteri Perdagangan baru pengganti Agus Suparmanto.

Nama Mahendra Siregar juga dikabarkan menjadi calon kuat Menteri Perdagangan. Ia dianggap cocok mengatur perdagangan Indonesia. Karena memiliki kecakapan di bidang keuangan, perdagangan, dan investasi.

Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, Partai Bulan Bintang (PBB) besutan Yusril berpeluang masuk kabinet. Menurutnya, momentum awal tahun ini tepat karena menteri baru bisa mulai bekerja di awal tahun dengan APBN tahun anggaran baru.

“Dengan demikian, menteri bisa mengikuti perjalanan penggunaan anggaran pada tahun anggaran berjalan," kata Ujang, Senin (21/12).

Menurut dia, perombakan kabinet tidak hanya terjadi di dua pos kementerian yang menterinya terlibat kasus dugaan korupsi, yakni Menteri KKP Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara, tetapi kementerian lain yang dinilai kurang maksimal kinerjanya. Presiden Jokowi nantinya juga masih akan mengakomodasi kepentingan partai politik pendukungnya.

“PBB ada sosok besar, Prof. Yusril Ihza Mahendra. Akan tetapi, tentu tidak relevan untuk menempatkan Bang Yusril di posisi wamen (wakil menteri), apalagi dia sempat jadi Menteri Sekretaris Negara. Bisa dialihkan juga jabatan wamen kepada Bang Afriansyah Noor (Sekjen PBB)," kata Ujang.

Menurutnya, PBB layak untuk menjadi tim kabinet. Di samping dibutuhkan profesionalismenya, juga untuk menjaga gawang dan mengawal isu-isu keumatan yang dinilai kurang optimal di pemerintahan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dikabarkan menggelar rapat khusus. Diprediksi, bakal membahas isu reshuffle yang saat ini tengah ramai jadi perbincangan.

Juru bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, rapat antara Presiden dan Wapres membahas situasi terkini. Tidak tertutup kemungkinan membahas kocok ulang kabinet.

"Ya kan banyak isu terkait pergantian menteri dan segala macam, saya nggak tahu, karena nggak ada penjelasan," kata Masduki.

Terpisah, Akademisi Universitas Pelita Harapan menilai jika pemerintah bisa merangkul semua partai politik untuk masuk kabinet. Ia menilai, mulai dari PAN hingga Demokrat memiliki peluang untuk masuk ke dalam kabinet.

“Saya kira kalau memang PAN ingin bagian dari koalisi pemerintah, saya kira tidak ada salahnya. Presiden bisa memberikan jabatan menteri kepada kader PAN minimal satu kursi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: