Soal Kendala Kartu Tani, Toto Subandriyo: Kartu Hilang dan Kuota Kosong

Soal Kendala Kartu Tani, Toto Subandriyo: Kartu Hilang dan Kuota Kosong

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Tan KP) Kabupaten Tegal menyampaikan sejumlah kendala dan masalah Kartu Tani. Mulai dari yang hilang, hingga kuota dalam kartu tersebut yang masih kosong.

Kepala Dinas Tan KP Kabupaten Tegal Toto Subandriyo, Jumat (18/12) mengatakan, masalah itu
memang komplek. Ini yang mengakibatkan para petani tidak bisa membeli pupuk di pengecer. Kendala Kartu Tani yang saat ini terjadi yakni, hilang sebanyak 616 kartu, nomor rekening yang tertutup sebanyak 1.132 kartu, terblokir 1.276 kartu, kuota kosong 2.409 kartu dan 2.437 kartu tidak aktif karena tidak pernah digunakan. 

"Sejauh ini, pihaknya mengaku sudah melakukan konsolidasi dengan BRI sebagai penerbit kartu tani," katanya.

Petani yang mengatakan, pupuk subsidi sulit dibeli, tambah Toto Subandriyo, bisa jadi karena ada kendala di Kartu Taninya. Ketika PIN terblokir ataupun kartu hilang, petani harus datang sendiri ke bank, tidak boleh diwakilkan. Kebanyakan petani tidak mau mengurusnya lalu menyimpulkan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Sementara, Kartu Tani yang sudah kosong kuotanya, maka petani tidak bisa membeli jatah pupuk bersubsidi. 

"Biasanya, mereka sudah menebus pupuk tersebut secara manual sebelum 1 September 2020. Sehingga saat pemberlakuan Kartu Tani, para petani tidak bisa lagi membeli jatah pupuk subsidinya," tambahnya.

Selain itu, lanjut Toto Subandriyo, kemungkinan kartu dititipkan di KPL atau orang lain yang bukan pemilik asli kartu tersebut. Dengan begitu, pemilik kartu tidak bisa membeli pupuk karena kuotanya sudah berkurang. 

Untuk itu, dirinya berpesan kepada para petani agar tidak menitipkan Kartu Tani ke orang lain. Namun harus dipegang sendiri oleh masing-masing petani yang bersangkutan.

Diharapkan, seluruh permasalahan yang muncul di tahun 2020 ini bisa dievaluasi dan dicarikan solusinya agar kendala implementasi Kartu Tani tahun 2021 bisa diminimalisir. 

Lebih lanjut dikatakannya, jumlah petani dan luas tanam berdasarkan e-RDKK Kabupaten Tegal tahun 2021 meningkat jika dibandingkan tahun 2020. Pihaknya juga mencatat ada peningkatan jumlah petani sebanyak 11.726 orang atau meningkat 15,35 persen dan bertambahnya luas tanam sebanyak 10.442 hektare atau meningkat 9 persen. 

Kesuksesan dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian distribusi pupuk bersubsidi lewat penggunaan Kartu Tani adalah kerja tim, kerja kolaborasi. Oleh karena itu, kekompakan, keseriusan dan konsistensi dari petani, kelompok tani, KPL, distributor, petugas BRI dan pihak lain yang terkait sangatlah dibutuhkan. (guh/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: