Ada Lampu Hijau dari Pusat, Pembelajaran Tatap Muka Harus Perhatikan Kondisi Lokal
Penerapan Pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19, telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Meski begitu, Pemerintah Kota Tegal diminta memperhatikan kondisi di wilayah.
Juru Bicara Fraksi PKS DPRD Kota Tegal Bayu Ari Sasongko saat membacakan pemandangan akhirnya pada paripurna belum lama ini mengatakan, setelah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, pada 2021 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka sudah bisa dimulai. Namun, dalam penerapannya di Kota Tegal harus memperhatikan kondisi terkini tentang perkembangan pandemi Covid-19.
"Unsur guru, tenaga kependidikan, orang tua dan murid itu sendiri semua harus memperhatikan dengan serius masalah protokol kesehatan," katanya.
Selanjutnya, kata Bayu, fraksinya mengapresiasi pemkot terkait dengan rencana penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) senilai Rp7,9 miliar dalam Kegiatan Penanggulangan Covid Tahun 2021. Meski begitu, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan.
"Pertama, dalam pengadaan laboratorium swab PCR mandiri, kami harapkan dapat dilakukan sesegera mungkin mengingat urgensitas yang sangat mendesak saat ini," katanya.
Menurutnya, dalam pemilihan alat, juga diminta untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Baik kualitas alat, keakuratan hasil, indurance atau daya tahan mesin, maupun fleksibilitas pengoperasionalan alat. Sehingga, lab swab PCR dapat bekerja maksimal dalam penanganan Covid-19 di Kota Tegal.
"Analisis dan intensitas pelaksanaan tracing, testing dan treatment harus makin dimaksimalkan untuk menekan penyebaran dan mempercepat penanganan masyarakat terdampak. Inovasi dan konsistensi sangat mutlak diperlukan dalam sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat terkait," tandasnya.
Sementara, dalam rapat paripurna itu, seluruh fraksi setuju pembahasan 3 raperda.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr. Sri Primawati Indraswari mengatakan nantinya laboratorium kesehatan akan mampu menguji 96 sampel sekali running.
Prima menambahkan saat ini uji swab dibawa ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Sementara saat ini kapasitas di sana sudah terlalu banyak.
"Meski begitu, warga tetap harus mengutamakan penerapan protokol kesehatan dengan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan menjaga jarak)," pintanya.
Selain itu, untuk memastikan virus Covid-19 bisa ditekan, warga juga diimbau untuk menghindari kerumunan. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: