Polisi Datangi Rumah Habib Rizieq, FPI: Nggak Ada yang Nolak, Aparat Datang Pukul 23.00 WIB

Polisi Datangi Rumah Habib Rizieq, FPI: Nggak Ada yang Nolak, Aparat Datang Pukul 23.00 WIB

"Bukan, bukan ditolak. Nggak ada yang nolak. Tiga pilar itu diwakili oleh Kapolsek Tanah Abang diwakili oleh pihak pengurus kediaman HRS dan masyarakat di situ, itu menanyakan apakah betul HRS sakit, dijawab tidak. Sehat walafiat, hanya mau mengkonfirmasi," katanya.

Selain, kata Aziz aparat datang sudah terlalu malam. Aparat datang pukul 23.00 WIB. Saat itu, HRS sudah beristirahat. "Tapi kalaupun bilang kan ya udah malam. Sekarang sudah jam 11 malam mau ketemu orang kan juga nggak eloklah," sebutnya.

Dia membenarkan pihak keluarga HRS telah berdialog. Pihak keluarga memastikan kondisi HRS sehat. Kemudian, aparat menyarankan untuk dilakukan swab test terhadap HRS.

"Yang kedua menganjurkan kalau memang sakit untuk di-swab gitu. Tapi menganjurkan tidak mewajibkan. Jadi poinnya cuman dua, cek kondisi sama menganjurkan untuk di-swab," sambungnya.

Terkait tes swab Aziz mengatakan itu merupakan hak HRS. Terlebih HRS dalam kondisi sehat, sehingga belum perlu menjalani tes swab.

"Ya saya nggak tahu itu kan dari Habib Rizieq-nya. Tapi perlu diketahui, swab test itu adalah hak dari masyarakat kan apakah perlu dilakukan atau nggak, apalagi kondisinya sehat, ngapain di-swab," tegasnya.

Dia juga mengatakan pemerintah tak perlu repot menyediakan fasilitas tes COVID-19 untuk HRS. FPI mengaku telah memiliki tim kesehatan tersendiri.

"Ya kan kita punya tim sendiri buat swab. Ada HILMI (Hilal Merah Indonesia), ada Mer-C, gitu kan. Kita punya tim sendiri. Nggak usah repot-repot pemerintah itu tenang saja," ungkapnya.

Aziz meminta kepada pemerintah agar tidak mengistimewakan pihak HRS, FPI, maupun kawasan Petamburan. Sebab masih banyak sektor yang membutuhkan perhatian lebih saat Pandemi COVID-19.

"Jadi sudahlah, kita juga pahamlah. Jadi tak perlu kita diistimewakan untuk tes swab gratis atau apalah. Karena yang urgen untuk Tim Gugus COVID-19 itu harusnya salah satunya di Mabes Polri, di mana tahanan-tahanan itu diduga terkena COVID-19," ujarnya.

"Jadi kalau kita bicara Gugus Covid-19 ini, kalau bicara kesehatan dan kemanusian itu lebih utama di Mabes Polri. Nah kenapa kita pusing ribut-ribut bahas yang ada di Petamburan, Megamendung, alasanya apa," tambahnya.(gw/zul/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: