Pemerintah Dinilai Salah Perlakuan pada Habib Rizieq, Prof Jimly: Lovers Dibabat Haters
Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie ikut menyoroti sosok Habib Rizieq Shihab yang baru saja pulang Saudi Arabia pada Selasa (10/11) pagi.
Menurut mantan ketua pertama Mahkamah Konstitusi (MK) ini, fenomena tentang imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu sesuatu yang langka. Hal ini dituliskan Prof Jimly melalui akunnya di Twitter.
“Fenomena HRS (Habib Rizieq Shihab) ini langka,” tulis Prof Jimly Asshiddiqie dikutip dari jpnn.
Dalam unggahan itu, guru besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI) tersebut juga menyentil perlakuan penguasa terhadap ulama yang sudah 3,5 tahun berada di Arab Saudi.
“Masalahnya berlarut karena perlakuan kekuasaan yang salah, dihadapi dengan ideologi dan teologi permusuhan dan kebencian, bukan merukunkan dan mendamaikan,” lanjut Prof Jimly.
Selain itu, Prof Jimly juga menyinggung cara-cara yang pada akhirnya bukan menjadi solusi atas permasalahan ini.
“Kata dibungkam kata, lovers dibabat haters, permusuhan meluas, tanpa solusi. Padahal ‘action’ selalu lebih efektif dari retorika,” tandasnya.
Kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Saudi Arabia sendiri disambut para pendukungnya yang membludak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kedatangannya membuat aktivitas di salah satu bandara terpadat di dunia itu nyaris lumpuh saking banyaknya umat menjemput kedatangan Habib Rizieq.
Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab Damai Hari Lubis menyebut, prediksi Menko Polhukam Mahfud MD meleset soal jumlah massa yang menjemput sang imam besar FPI tersebut.
Menurut Damai, Mahfud sempat menyepelekan massa yang menjemput Habib Rizieq sehingga tidak perlu dilakukan pengamanan yang berlebihan. Namun, nyatanya massa yang menjemput mencapai jutaan orang.
“Ternyata, jumlah massa yang menjemput Habib Rizieq Shihab mencapai tiga juga orang, melebihi orang suci massa penjemputan Khomeini sehingga pendapat Mahfud keliru,” kata Damai ketika dikonfirmasi, Selasa (10/11). (JPNN/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: