Joan Mir Berpeluang Rebut Juara Dunia MotoGP, Rins dan Quratararo Tak Akan Menyerah

Joan Mir Berpeluang Rebut Juara Dunia MotoGP, Rins dan Quratararo Tak Akan Menyerah

Duo Suzuki di atas angin untuk menyabet gelar juara MotoGP 2020. Peluang besar ada di pebalap Joan Mir.

Namun rekan setimnya, Alex Rins juga punya peluang. Demikian pula dengan pebalap Yamaha Fabio Quartararo.

Tim Suzuki tengah dalam masa terbaiknya. Mengulang kesuksesan 20 tahun silam di ajang MotoGP.

Dua pebalapnya bersaing di level tertinggi ajang motosport itu. Kedua rider Suzuki mampu menunjukan performa nyaris setara, seperti yang dipertontonkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo dulu.

Adalah rider asal Spanyol, Joan Mir dan Alex Rins. Keduanya menempati posisi 1 dan 3 di klasemen sementara yang menyisakan dua balapan.

Mir saat ini menguasai puncak klasemen MotoGP dengan torehan poin 162. Untuk posisi kedua diisi pebalap Prancis Fabio Quartararo dari Yamaha, dan Rins di posisi ketiga yang hanya tertinggal 37 poin di bawah Mir. Rins dan Quartararo memiliki poin yang sama, namun pebalap Yahama itu unggul jumlah podium juara.

Meski punya peluang kecil, namun Rins yang nyaris menang di sikuit Ricardo Tomo di Valencia, Spanyol, Minggu (8/11), belum mau melempar handuk untuk perburuan titel juara. Dia mengaku tidak akan menyerah hingga titik darah penghabisan.

“Kalau menurut hitung-hitungannya, masih ada 50 poin tersisa (sebelum kompetisi ini berakhir), inilah poin yang saat ini dipertaruhkan. Joan sedang berada di puncak permainannya musim ini, dan banyak sekali merasakan podium, kendati demikian mengapa tidak (terus berjuang untuk gelar juara)?,” kata Alex Rins seperti dikutip MotoSport, Senin (9/11).

Rins yang mendulang 20 poin usai finis runner-up di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia mengaku sedikit kecewa dengan kesalahan kecil yang dibuatnya di lap ke-17. Akibatnya, rider Team SUZUKI ECSTAR itu tersusul rekan setimnya, Joan Mir, yang terus memimpin hingga akhir.

“Saya berhasil menyabet 20 poin (di Valencia). Mari kita lihat bagaimana dua balapan yang tersisa (akan mempengaruhi perebutan titel juara kali ini). Tentunya saya sangat ingin finis di posisi teratas, namun kesalahan kecil yang saya buat di tikungan 11 (salah oper gigi) membuat saya harus kehilangan posisi itu,” ungkap dia.

Terkait dengan gelar juara yang terakhir diangkat Suzuki oleh Kenny Roberts Jr di tahun 2000 silam, pebalap 24 tahun kelahiran Barcelona itu mengaku, tidak ada diskusi yang digelar pabrikan asal Jepang itu, terkait rider Suzuki mana lebih difavoritkan untuk menggondol gelar juara di musim spesial kali ini.

“Pada akhirnya, mereka meminta kami untuk saling respek di lintasan balap, tidak ada ‘senggol-senggolan’ dan tidak untuk saling sikut satu sama lain. (Di luar semua itu) namun inilah situasinya saat ini, kami akan tetap berjuang secara hitung-hitungan untuk gelar juara dunia kali ini,” tutup pebalap nomor 42 yang finis di posisi keempat musim lalu itu.

Senada dengan Rins, Quartararo juga menolak menyerah dalam perburuan titel. Pebalap Petronas Yamaha SRT itu menegaskan tak akan menyerah pada dua balapan terakhir MotoGP 2020.

"Saya sangat sedih harus mengalami kecelakaan itu, tapi hari ini memang akan tetap sulit. Perebutan gelar memang belum berakhir, tapi bisa dikatakan kini kami sudah fokus pada hal lain, dan coba mengamankan peringkat kedua. Saya sangat kecewa, tapi beginilah keadaannya dan saya tak bisa apa-apa," ujar rider berjuluk El Diablo via Crash.net.

Sumber: