Karantina Habib Rizieq Diprotes, Munarman Bandingkan dengan Kedatangan Menlu AS dan TKA China

Karantina Habib Rizieq Diprotes, Munarman Bandingkan dengan Kedatangan Menlu AS dan TKA China

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dijadwalkan tiba di Tanah Air, Selasa (10/11) besok. Habib Rizieq pun telah memiliki sederet agenda selama sepekan ke depan, setibanya di Indonesia.

Hanya saja, agenda-agenda itu nampaknya harus tertunda, karena Habib Rizieq diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri. Ini sesuai dengan Surat Menteri Kesehatan bernomor PM.03.01/Menkes/338/2020 tentang Penanganan Kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari Luar Negeri di Bandar Udara Soekarno Hatta dan Bandar Udara Juanda yang ditandatangani Menkes Terawan Agus Putranto tertanggal 22 Mei 2020.

Dalam peraturan dijelaskan WNI yang pulang dari luar negeri harus menjalani karantina 14 hari dulu, sesuai langkah penanggulangan pandemi COVID-19. Melakukan karantina mandiri di rumah/tempat tinggal masing-masing selama 14 (empat belas) hari, menerapkan physical distancing, memakai masker, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Ada dua prosedur penanganan WNI/WNA yang tiba di Indonesia. Pertama, yang membawa sertifikat sehat (health certificate) dengan pemeriksaan PCR negatif COVID-19 dari negara asal. Kedua, tanpa sertifikat sehat dan hasil PCR negatif COVID-19.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum FPI, Munarman memprotes rencana karantina Habib Rizieq, setibanya di Tanah Air. Munarman lalu membandingkan kewajiban karantina Habib Rizieq dengan kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Mike Pompeo ke Indonesia beberapa waktu lalu.

“Wajibkan lah (karantina) terhadap Mike Pompeo yang kemarin datang dan (juga) terhadap TKA (Tenaga Kerja Asing) dari China,” kata Munarman, Minggu (8/11) kemarin.

Diketahui, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Mike Pompeo tiba di Indonesia Kamis (29/10). Kunjungan Pompeo ke Indonesia merupakan rangkaian perjalanannya ke India, Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia pada 25-30 Oktober lalu.

Saat itu, Mike Pompeo juga sempat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Dalam pertemuan, Jokowi menyampaikan hubungan kemitraan antara Indonesia dan AS. (pojoksatu/zul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: