Kunjungi Pengungsi Merapi, Ibu Muda dan Bayi yang Masih Kemerahan Menarik Perhatian Ganjar

Kunjungi Pengungsi Merapi, Ibu Muda dan Bayi yang Masih Kemerahan Menarik Perhatian Ganjar

Ada yang menarik saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi posko pengungsian di Magelang, Jumat (6/11). 

Seorang ibu muda menarik perhatian  Ganjar. Bagaimana tidak, ibu muda itu terlihat menggendong bayi yang masih sangat kecil dan masih berwarna kemerahan.

Ganjar langsung mendatangi ibu muda yang diketahui bernama Warti,33 itu. Warti terpaksa mengungsi, karena desanya yakni Trono Krinjing, Magelang sangat dekat dengan puncak Merapi. Dengan status Merapi yang naik level dari waspada ke siaga, ia terpaksa mengungsi bersama warga lainnya.

"Ini anaknya, Bu? Wah manis sekali. Jenenge sinten, Bu? (namanya siapa Bu)," sapa Ganjar pada Warti.

Kepada Ganjar, Warti menjawab bahwa nama anaknya adalah Mizan Alva Nurrohman. Usianya baru 15 hari, karena lahir pada 24 Oktober lalu.

"Wah apik yo jenenge (bagus ya namanya). Biasane wong Magelang ki jenenge Tugiyo (biasanya orang Magelang itu namanya Tugiyo), iki Mizan Alva Nurrohman. Keren bu," canda Ganjar.

Usai ngobrol dengan Warti, Ganjar pun langsung memanggil ajudannya. Ia meminta sejumlah uang untuk diberikan pada Warti.

"Kerono ana bayi, aku mbayen (kondangan kelahiran). Iki yo, Bu, nggo bayine. Sehat-sehat terus," ucap Ganjar sambil memberi sejumlah uang kepada Warti.

Warti yang tak menyangka akan mendapat kejutan itu, langsung tersenyum bahagia. Berkali-kali, ia mengucapkan terima kasih kepada Ganjar sambil menimang bayinya.

"Senang sekali, tadi dikasih uang sama Pak Ganjar. Katanya kondangan," kata Warti.

Warti mengatakan bahwa anaknya yang baru lahir itu, adalah anak kedua. Usianya baru 15 hari, dan saat ini terpaksa mengungsi karena aktivitas Gunung Merapi.

"Belum lama lahir, sudah suruh ngungsi. Ya ndak papa, demi keselamatan," katanya.

Hibur Pengungsi

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengunjungi dua pengungsian di Magelang, yakni di Gedung Pertemuan Desa Deyangan dan Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Di dua tempat itu, ratusan warga sudah mengungsi. 

Sumber: