Habib Rizieq Berpeluang Jadi Wantimpres atau Dubes, Ujang Komaruddin: HRS Tidak Akan Mau
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) bisa saja bagian rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo Subianto pasca-Pilpres 2019 dulu.
“Dan itu sudah saya katakan sejak lama ke teman-teman media,” ungkapnya dikutip dari JPNN.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab berencana pulang ke Indonesia dari Arab Saudi.
Habib Rizieq akan naik pesawat dari bandara di Jeddah, 9 November 2020.
Diperkirakan pesawat yang ditumpangi Habib Rizieq tiba di Indonesia keesokan harinya, 10 November 2020 pukul 09.00 Wib.
Ujang mengatakan, ketika Habib Rizieq Shihab pulang saja ke Indonesia, itu sudah bagian dari islah.
“Kalau tak ada kata sepakat antara HRS, dengan Jokowi dan Prabowo, HRS tidak akan bisa pulang,” kata Ujang, Jumat (6/11).
Terkait apakah HRS kemudian akan diajak bergabung dalam pemerintahan Jokowi, bisa saja ajakan itu ada.
“Karena kita tahu, Prabowo sudah ada di pemerintahan. HRS ini kan mendukung Prabowo (Pilpres 2019). Jadi, peluang ajakan itu kemungkinan ada,” kata Ujang.
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia itu mengatakan bahwa bisa saja jabatan yang diberikan kepada HRS nanti adalah Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Duta Besar, atau lainnya.
Namun, ia meyakini pula bahwa HRS tidak akan mau bergabung di pemerintahan Jokowi.
“(Untuk jabatan) bisa wantimpres, bisa dubes, atau jabatan lain. Namun, saya punya keyakinan HRS tidak akan mau. Karena jika HRS masuk ke pemerintahan, para pendukungnya banyak yang akan meninggalkannya,” ungkap Ujang lagi. (jpnn/fajar/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: