Capai Tren Positif, Ekonomi Minus 3,49 Persen, Airlangga Hartarto: Kita Sudah Melewati Rock Bottom

Capai Tren Positif, Ekonomi Minus 3,49 Persen, Airlangga Hartarto: Kita Sudah Melewati Rock Bottom

Badan Pusat Statistik (BPS) telah resmi mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini.

Angkanya lebih rendah dari triwulan kedua, yaitu 3,49 persen. Hal tersebut sebagai capaian positif dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi hingga 5,32 persen.

Seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (5/11) dikutip dari RMOL. 

"Kita bisa melihat dari pengumuman BPS tadi pagi, perekonomian kita trennya sudah positif. Artinya kita sudah melewati Rock Bottom di kuartal kedua kemarin minus 5,32 (persen)," ujar Airlangga dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Dan sekarang kuartal ketiga ini kita sudah mencapai tren positif di 3,49 (persen)," sambungnya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini juga meyampaikan harapannya terkait pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat mendatang.

"Diharapkan nanti di kuartal keempat trennya positif, minus 1,6 (persen) atau 0,6 (persen)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan, kontribusi sejumlah pos anggaran yang membuat perekonomian pada kuartal ketiga membaik.

Di antaranya, konsumsi rumah tangga positif 4,7 persen, LNPRT positif 0,56 persen, konsumsi pemerintah 16,93 persen, pembentukan modal tetap bruto 8,45, dan ekspor positif 12,14 persen.

"Sementara impor masih sedikit negatif (0,08 persen)," kata Airlangga.

Selain itu, dari segi sektoral pertumbuhan ekonomi disumbang dari pertanian, kehutanan dan perikanan 1,01 persen; pertambangan dan penggalian 1,72 persen; industri pengolahan 5.25 persen.

Kemudian, pengadaan listrik dan gas 5,25 persen; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 830 persen; serta konstruksi 5,72 persen.

"Kemudian di sektor transportasi dan pergudangan itu melonjaknya tinggi, itu mendorong bahwa konsumsi sudah mulai membaik, yaitu 24,28 (persen)," ucap Airlangga.

"Demikian pula sektor yang terdampak besar yang dikuartal 2 negatif, (yaitu) akomodasi makan minum yang tadinya minus 22,31(persen) melonjak ke 14,79 (persen)," tambahnya. (rmol.id/ima)

Sumber: