7.000 Tentara Prancis Disiagakan Jaga, Jalan,Tempat Ibadah, dan Sekolah

7.000 Tentara Prancis Disiagakan Jaga, Jalan,Tempat Ibadah, dan Sekolah

Macron menjadi sorotan setelah menyatakan, bahwa ia tak melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Ia juga mengatakan Islam adalah "agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia."

Macron melontarkan pernyataan ini sebagai respons atas pemenggalan guru yang membahas karikatur Nabi di Charlie Hebdo, Samuel Paty (47), di Eragny, oleh pendatang dari Chechnya, Abdoullakh Abouyezidovitch (18).

Dapat disampaikan, bahwa penyerangan di sekitar Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis bermula pada pukul 8:29 waktu Prancis ketika seorang pria dengan pisau mulai menyerang orang-orang yang sedang berdoa di dalam Basilika Notre-Dame, di jantung kota Mediterania.

Berdasarkan keterangan Jaksa anti-teror Prancis, Jean-Francois Ricard, pelaku membawa salinan Al Quran serta tiga pisau.

Hanya sekitar 30 menit, pelaku menggunakan pisau berukuran 30 cm untuk memotong tenggorokan wanita berusia 60 tahun dan membuatnya meninggal di dalam gereja.

Tak hanya itu, seorang pria berusia 55 tahun yang merupakan pegawai gereja turut menjadi korban setelah jenazahnya ditemukan di dalam gereja. Ia ditemukan dengan kondisi mengenaskan, tenggorokannya turut digorok.

Sementara itu, seorang perempuan berusia 44 tahun sempat mencoba mencari bantuan dengan melarikan diri dari gereja ke restoran terdekat. Namun, ia tak dapat tertolong dan meninggal karena beberapa luka pisau.

Pelaku penyerangan telah ditangkap usai polisi melepaskan tembakan. Ketika ditangkap, pelaku menyerukan Allahu Akbar sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Pelaku merupakan laki-laki Tunisia berusia 21 tahun yang baru tiba di Prancis pada awal Oktober 2020. Ia datang ke Eropa dengan kapal migran melalui Pulau Lampedusa, Italia pada akhir September lalu. Ia mengaku sebagai Brahim Aouissaoui.

Tak lama setelah kejadian, Sejak kejadian itu, pemerintah Prancis meningkatkan level keamanan usai terjadi penyerangan. Sebanyak 7 ribu personel tentara dikerahkan untuk menjaga gereja di Prancis.

Terpisah, Kejaksaan Agung Tunisia mengaku bakal melakukan investigasi terkait kasus tersebut. Mereka akan melakukan penyelidikan usai warga negara Tunisia dilaporkan menjadi terduga pelaku penyerangan. (der/zul/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: