Survei ASI Sebut Subsidi Pulsa Kemendikbud Baru Jangkau 30 Persen Penerima

Survei ASI Sebut Subsidi Pulsa Kemendikbud Baru Jangkau 30 Persen Penerima

Arus Survei Indonesia (ASI) mencatat jumlah guru, siswa, dosen dan mahasiswa yang belum menerima subsidi kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebanyak 66,8 persen. Artinya, baru 30 persen yang menerima bantuan tersebut. Sementara sisanya tidak menjawab pertanyaan dari ASI.

Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an mengatakan, jumlah tersebut didapat berdasarkan hasil survei yang dilakukan dari 1.000 responden penerima secara nasional.

"Dari responden secara nasional, sebanyak 66,8 persen publik mengaku tidak mendapatkan program kuota internet gratis," kata Ali dalam Hasil Survei ASI, Jumat (16/10).

Dalam survei tersebut, Ali juga menemukan permasalahan lain bagi mereka yang menerima bantuan. Menurutnya, sebesar 39,3 persen di antaranya mengaku tidak cukup dengan bantuan yang diberikan Kemendikbud.

"39,9 persen mengaku masih kurang, 53,5 persen sudah cukup dengan kapasitas kuota dan sisanya 7,3 persen menjawab tidak tahu," ujarnya.

Permasalahan lainnya lagi, kata Ali, ternyata hingga saat ini masih ada 20 persen warga pendidikan yang tidak mengetahui adanya bantuan kuota internet tersebut. Sisanya, yang mengetahui adanya bantuan ialah 78,9 persen.

"Apakah tahu ada bantuan kuota internet gratis dari Kemendikbud? 20,0 persen menjawab tida tahu. Dan ada 1,1 persen yang tidak bisa menjawab," ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Ali, dari hasil survei pendidikan itu juga ditemukan, orang yang mendapat subsidi kuota merasa terbantu. Setidaknya 84 persen publik menilai bantuan internet Kemendikbud merupakan langkah yang tepat.

"84,7 persen menilai ini langkah tepat menjawab krisis di tengah wabah korona. Yang menjawab tidak ada 13,7 persen dan siswanya 1,6 persen tidak menjawab,," terangnya.

Dari mereka yang menerima subsidi, pihaknya juga mendapat temuan jika bantuan ini meringankan beban ekonomi masyarakat. Setidaknya 85,6 persen publik menilai bantuan ini sangat meringankan ekonomi mereka di tengah krisis pandemi covid-19.

"Sementara yang bilang tidak meringankan 13,6 persen. Sisanya tidak menjawab ada 0,8 persen," ujarnya.

Dalam survei ASI juga dapat dilihat, bahwa 80,5 persen publik meminta program subsidi kuota dilanjutkan untuk pada 2021. Sebab, selama pandemi guru, siswa, dosen maupun mahasiswa membutuhkan kuota untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) via daring.

Sebanyak 80,5 persen publik menilai program bantuan kuota internet perlu dilanjutkan di tahun 2021. Sedangkan 13,9 persen responden menyatakan, program tersebut tidak perlu dilanjutkan. Sementara, yang tidak menjawab ada 5,6 persen" katanya.

Ali menyebut, jika survei nasional dengan 1.000 responden ini sangat mewakili jumlah populasi. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan menggunakan teknik random sampling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: