Tembus 434 Kasus, Pemkab Brebes Ajak Mubaligh dalam Percepatan Penanganan Covid-19
Jumlah kasus konfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Kabupaten Brebes per Selasa (13/10) mencapai 434 kasus. Karenanya, perlu ada kerja sama dalam percepatan penanganan Covid-19 di Brebes, termasuk menggandeng mubaligh dalam memberikan edukasi dalam penanganan Covid-19 ke masyarakat.
Terkait hal itu, Bupati Brebes Idza Priyanti mengumpulkan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan camat se Kabupaten Brebes di pendapa, Selasa (13/10) dalam rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Brebes.
Dalam rapat tersebut, dari pihak kecamatan diwakili Camat Jatibarang M. Sodiq yang mengusulkan untuk menggandeng mubaligh dalam percepatan penanganan Covid-19 di Brebes. Terutama dalam memberikan edukasi bahwa Covid-19 itu ada dan perlu diwaspadai.
"Jadi nantinya mubaligh ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19 itu benar ada. Sehingga, masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang ada," ucapnya.
Dari usulan itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes langsung merespon dan akan segera berkoordinasi terkait kerja sama dengan mubaligh dalam percepatan penanganan Covid-19 di Brebes.
Hal itu disampaikan Bupati Brebes Idza Priyanti melalui Sekertaris Daerah (Sekda) Brebes Djoko Gunawan.
Menurut Djoko, usulan menggandeng mubaligh dalam percepatan penanganan Covid-19 sangat baik. Karenanya, pihaknya akan berkordinasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) terkait hal itu.
"Upaya-upaya penekanan penyebaran akan terus kita upayakan. Termasuk, tadi ada usulan untuk menggandeng mubaligh dalam percepatan penanganan Covid-19 itu sangat bagus, nanti akan kita tindak lanjuti," jelasnya.
Yang jelas, kata dia, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas sektor dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Brebes.
Termasuk tadi, bupati menekankan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mendampingi camat dalam penanganan Covid-19 ini.
"Intinya tadi ada beberapa masukan yang sudah kita lakukan, namun perlu dimaksimalkan lagi. Terutama dari segi pencegahan, karena masih ada stigma masyarakat bahwa Covid-19 itu tidak ada. Dan inilah perlu kita edukasikan semaksimal mungkin ke depannya," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: