Spanyol vs Swiss, Tugas Ramos

Spanyol vs Swiss, Tugas Ramos

Spanyol memburu kemenangan kedua mereka di League A Grup 4 kala menjamu Swiss, dini hari nanti. Tanggung jawab terbesar akan kembali diletakkan di pundak kapten tim, Sergio Ramos.

Bukan rahasia lagi jika Spanyol saat ini mempunya problem di lini serang. Setelah era David Villa dan Fernando Torres, Tim Matador seolah kehilangan taji. Tidak mengherankan jika dalam skuat Luis Enrique, Ramos menjadi top skor dengan 23 gol.

Fakta ini tentu sedikit menggelikan. Pasalnya, kapten Real Madrid itu adalah seorang bek tengah. Namun, kenyataannya Ramos memang masih menjadi tumpuan gol La Roja. Pada laga kontra Ukraina, pemain 34 tahun itu menyumbang dua dari empat gol Spanyol.

Tanpa Ramos dalam barisan starter, Spanyol begitu kesulitan mencetak gol. Teranyar, mereka hanya mampu bermain 0-0 dengan Portugal di Estadio Jose Alvalade. Pada laga persahabatan itu, Ramos baru dimainkan di menit ke-81 untuk menggantikan Eric Garcia.

Makanya, tugas ganda selaku pengawal benteng pertahanan sekaligus pencetak gol sepertinya harus kembali diemban Ramos pada laga ketiga UEFA Nations League ini. Dengan laga akan dimainkan di Estadio Alfredo Di Stefano, kandang Madrid, itu sangat masuk akal.

Selain Ramos, harapan gol juga akan dibebankan kepada penyerang 17 tahun, Ansu Fati. Di pertandingan keduanya bersama Spanyol, anak ajaib Barcelona itu sudah mencetak satu gol ke gawang Ukraina.

Fati diprediksi akan bermain bersama winger 20 tahun Manchester City, Ferran Torres. Keduanya kemungkinan akan mendampingi Gerard Morena yang akan mengambil peran sebagai ujung tombak.

Luis Enrique sendiri menegaskan bahwa ia tidak khawatir dengan lini serangnya. Meski pemainnya mandul di Portugal, ia mengklaim timnya mampu merepotkan Cristiano Ronaldo dkk. "Kami menciptakan peluang,” tegasnya dikutip dari Goalzz.

Mantan pelatih Barcelona itu juga menyebut ia punya banyak pilihan untuk lini serang. Salah satunya, pemain sayap Wolverhampton Wanderers, Adam Traore. Pemain berusia 24 tahun itu melakoni debut internasional di Portugal setelah absen menghadapi Jerman dan Ukraina karena diagnosis positif virus corona.

“Adama tampil dengan performa yang bisa kita lihat, dengan kemampuannya memenangi duel. Dengan satu pemain, Anda tidak bisa menghentikannya. Anda harus menggunakan dua pemain. Itulah yang kami inginkan,” jelas Enrique.

Di kubu Swiss, baru mendapat satu poin dan menjadi juru kunci Grup 4, mereka pastinya mengincar hasil bagus di Madrid. Sayangnya, bekal mereka sepertinya kurang meyakinkan. Dalam laga uji coba kontra Kroasia tengah pekan lalu, mereka kalah 1-2.

Tapi Pelatih Swiss, Vladimir Petkovic mengatakan dia senang dengan penampilan timnya. “Kami menciptakan beberapa peluang, sayangnya kami hanya mencetak satu gol. Beberapa kesalahan kecil dan kurangnya pengalaman menjadi pemicu gol Kroasia. Ada beberapa hal bagus dan beberapa tidak begitu bagus,” kata Petkovic di gol.hr.

Ia juga memastikan pertandingan kontra finalis Piala Dunia 2018 itu adalah modal untuk menantang Spanyol. Khususnya bagi para pemain muda. “Itu adalah ujian yang bagus. Itu merupakan pengalaman yang sangat bagus untuk para pemain muda dan mereka yang bermain lebih sedikit. Kami tidak selalu memiliki kesempatan untuk melakukan tes seperti itu,” jelasnya.

Swiss punya catatan bagus berduel dengan Spanyol belakangan ini. Meski hanya menang sekali dalam 22 pertemuan, mereka mampu unggul head to head satu dekade terakhir. Setelah menang 1-0 2010 silam, mereka kemudian bermain imbang 1-1 dengan Spanyol dalam uji coba terakhir, 2018 silam.

Sumber: