Presiden Jokowi Bilamg Ekonomi Indonesia Tak Jelek-jelek Amat, Kemenkeu Prediksi Kuartal III di Bawah Minus 5
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III di bawah dari minus 5 persen. Ya, meski pertumbuhannya masih terkontraksi negatif.
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, berbagai upaya kebijakan yang diambil pemerintah menunjukkan saat ini ekonomi semakin membaik di banding pada kuartal II yang minus 5,3 pesen.
Untuk itu, dia meyakini pada kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik, meskipun pertumbuhanya masih negatif, yakni minus 2,9 hingga minus 1,0 persen.
"Pada akhir kuartal tahun ini akan menjadi lebih baik lagi berkisar antara minus 1,7 hingga 0,6 persen. Arah pertumbuhan perekonomian Indonesia sudah menjadi semakin baik," ujarnya dalam keterangannya, kemarin (7/10).
Dia menyebutkan, posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik dbanding dengan negara-negara lain yang mengalami kontraksi ekonomi lebih dalam hingga mencapi minus belasan persen. Dia mencontohkan, ekonomi India yang mencapai minus 24 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kita lebih baik daripada negara India yang mengalami kontraksi sangat dalam,'' katanya.
Kontraksi dalam tersebut diakibatkan pandemi Covid-19. Bahkan, kondisi saat ini lebih parah dibanding krisis finansial global yang terjadi pada 2009 silam.
Pada 2009, kata dia, pertumbuhan global hanya mencapai minus 3,3 persen. Sementara akibat Covid-19 pada tahun ini perekonomian global terkontraksi bisa minus hingga 8,0 persen.
"Ancaman resesi tidak hanya di Indonesia. Bank dunia memproyeksikan 92,9 persen negara di dunia akan mengalami resesi di tahun 2020," ucapnya.
Terpisah, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, memprediksi ekonomi pada kuartal III terkontraksi minus 3 persen year on year (yoy). Dengan catatan, bila Covid-19 belum melandai.
"Kalau now casting kami yang terakhir, di kuartal III/2020 kontraksinya bisa di minus 2 persen hingga 3 persen," ujarnya.
Untuk kuartal IV/2020, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi masih tumbuh negatif, namun masih ada harapan bergerakn positif meski di posisi 0 persen.
Secara keselurahan di tahun 2020, dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan bergerak minus 1 persen hingga 2,2 persen yoy. Perekonomin mulai pulih pada 2021, di mana pertumbuhan bisa mencapai 4,4 persen yoy. (din/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: