Usai Acaranya Tuai Polemik, Penyelenggara Hajatan dan Dangdutan di Kota Tegal Meminta Maaf
Setelah menuai polemik, penyelenggara hiburan yang sempat viral menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat. Dirinya mengaku khilaf saat menggelar acaranya.
Penyelenggara Hajatan Wasmad Edi Susilo mengatakan, secara pribadi dirinya meminta maaf kepada masyarakat Kota Tegal atas kekhilafannya. Utamanya juga seluruh aparat penegak hukum dan pemerintahan.
Menurutnya, kegiatan itu sudah direncanakan setahun lalu, jauh sebelum ada Covid-19. Mendekati pelaksanaan, dirinya mencoba mengurus perizinan mulai dari RT, RW, kelurahan kemudian ke Polsek Tegal Selatan. Termasuk mengetahui Koramil Tegal Selatan dan itu lolos.
"Izin turun sehingga undangan yang kami sudah siapkan disebar,” ujarnya.
Pada hari H, kata Wasmad, hajatan tetap dilaksanakan dengan tetap melakukan protokol kesehatan secara maksimal. Sejak mulai dari undangan sudah ditulis wajib melaksanakan protokol kesehatan.
"Kemudian tamu undangan yang masuk dari awal itu sudah disterilisasi, cuci tangan, kita siapkan juga hand sanitizer, dan cek suhu di pintu masuk. Termasuk sudah ditata untuk jaga jarak juga," paparnya.
Menurut Wasmad, saat pengantin ada di pelaminan semuanya tidak ada yang bersalaman langsung. Serta tetap berjarak kurang lebih 5 meter.
“Mudah-mudahan usai hajatan saya semuanya aman, saya meminta maaf dan mengaku khilaf,” jelas Wasmad.
Selanjutnya, Wasmad meminta masyarakat agar tenang. Selanjutnya, dirinya meminta Dinkes Kota Tegal untuk melakukan Swab kepada dirinya dan keluarganya.
“Ini penting agar masyarakat itu utamanya para undangan dan yang hadir semuanya biar merasa tenang," tandasnya.
Wasmad mengaku tidak ingin ada masyarakat yang merasa resah selesai menghadiri acara hajatannya. Karenanya, diawali dari dia dan keluarga selaku sohibul hajat dilakukan swab.
"Kami berharap agar nanti hasilnya juga mudah-mudahan aman semuanya,” pungkasnya. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: