Program Jogo Tonggo Terancam Gagal

Program Jogo Tonggo Terancam Gagal

Program Jogo Tonggo yang dicetuskan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di Kabupaten Tegal terancam gagal. Hal ini karena program tersebut tidak ada anggarannya. 

Ketua Pradja Kabupaten Tegal Mulyanto, Kamis (24/9) mengatakan, sampai sekarang tidak ada anggarannya. Sehingga program yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bisa gagal. Kendati tidak ada anggarannya, tetapi mereka tetap menjalankan program tersebut. Program itu telah dijalankan sejak diberlakukan Gubernur Ganjar pada beberapa bulan lalu. Sebanyak 281 desa dan 6 kelurahan di Kabupaten Tegal, juga sudah membentuk Satgas Jogo Tonggo di setiap RW. 

"Walaupun tidak ada anggaran operasional, tapi program itu tetap kami jalankan. Relawan bekerja tanpa mendapatkan honor," katanya.

Selama ini, tambah Mulyanto, bantuan untuk program Jogo Tonggo hanya berupa alat pelindung diri (APD), penyemprotan disinfektan dan perlengkapan lainnya. Meski begitu, semua desa diharapkan terus menjalankan program Jogo Tonggo dan melakukan penyemprotan dua kali selama sepekan. Kendati sangat membutuhkan anggaran operasional, tetapi keuangan desa dan Pemkab Tegal sangat minim. 

"Kami hanya bisa gotong royong untuk biaya operasional relawan Jogo Tonggo,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Hajjah Noviatul Faroh menuturkan, bantuan dari Pemkab Tegal dan Pemprov Jateng hanya berupa sembako untuk warga terdampak Covid-19. Selain itu, bantuan juga berupa perlengkapan APD dan lainnya. Kalau bantuan keuangan untuk operasional relawan belum ada. (guh/ima)

Sumber: