Setiap Musim Penghujan, Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Kabupaten Tegal Terendam Banjir
Sejumlah petani di wilayah pantura Kabupaten Tegal mulai cemas menghadapi musim penghujan. Terutama petani di Desa Munjungagung dan Bongkok Kecamatan Kramat. Setiap musim penghujan, puluhan hektare lahan pertanian terendam banjir.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Budi Agung Desa Munjungagung Sumarjo, Rabu (23/9) mengatakan, lahan pertanian yang tergenang luasnya lebih dari 10 hektare (ha). Meski masih bisa dipanen, tetapi tanaman padi itu hasilnya tidak maksimal.
"Setiap musim penghujan lahan pertanian di daerah kami selalu tergenang banjir. Makanya banyak tanaman padi yang rusak," katanya.
Bahkan, tambah Sumarjo, hampir setengah tanaman hasil panen rusak. Sehingga, para petani mengalami kerugian yang cukup besar. Jika ditotal, kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Yang terendam banjir di kawasan Jalan Garuda. Termasuk lahan pertanian di Desa Bongkok juga terendam.
Terendamnya lahan pertanian di wilayah tersebut karena saluran tidak lancar. Terutama saluran di dekat pertigaan traffic light Larangan, Munjungagung.
"Setiap musim hujan, air di saluran itu meluap dan menggenangi jalan serta pemukiman penduduk di wilayah tersebut," tambahnya.
Tidak terkecuali Balai Desa Munjungagung, lanjut Sumarjo, di kantor UPTD PU Kramat dan SDN Munjungagung 01 juga kebanjiran.
Pihaknya mengaku sudah sering mengusulkan normalisasi ke dinas terkait. Namun hingga kini belum direalisasi. Persoalan ini terjadi sejak bupati terdahulu sampai sekarang, belum ada respon untuk dilakukan normalisasi.
Sementara itu, salah satu petani, Wasmad (60) membenarkan jika lahan pertanian di wilayah tersebut kerap banjir setiap musim hujan. Hal itu mengakibatkan para petani tidak berani tanam padi di bulan Desember dan Januari. Mereka akan tanam di bulan Maret setelah musim hujan berhenti. Padahal, di bulan itu, banyak kendalanya. Seperti hama dan minimnya pengairan.
Para petani bingung, mau tanam di bulan Desember, takut kebanjiran. Kalau tanam di musim kemarau, banyak hama dan minim air. Harapan para petani, pemerintah segera menormalisasi saluran di sepanjang Jalan Garuda. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: