Banyak Tenaga Kesehatan Gugur, Ketua IDI: Semangat, Ikhlas, dan Utamakan Rasa Kemanusiaan yang Tinggi

Banyak Tenaga Kesehatan Gugur, Ketua IDI: Semangat, Ikhlas, dan Utamakan Rasa Kemanusiaan yang Tinggi

Sudah banyak tenaga medis dan tenaga kesehatan yang gugur dalam berperang melawan pandemi COVID-19. Meski demikian, mereka diminta tetap semangat melayani dan mengobati warga dari COVID-19.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih meminta seluruh tenaga kesehatan di Tanah Air tetap semangat melayani dan mengobati masyarakat serta melawan pandemi COVID-19. Meski risiko tinggi yang harus dihadapi.

"Kami tahu pekerjaan kalian semua sangat berat dan berisiko. Tapi saudara kita yang terinfeksi sangat berharap pula bantuan kita," katanya, Selasa (22/9).

Daeng pun meminta agar petugas kesehatan yang berjuang di garda terdepan tetap semangat, ikhlas dan mengutamakan rasa kemanusiaan yang tinggi. Namun, tetap harus menjaga keselamatan dan prinsip kehati-hatian harus dikedepankan saat bertugas.

"Patuhilah segala ketentuan yang ada, pakailah APD dengan benar supaya aman, jauhi kegiatan yang mungkin bisa menularkan COVID-19," ujarnya.

Selain itu, Daeng juga meminta agar seluruh tenaga medis untuk rutin melakukan pemeriksaan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). "Terperiksanya secara rutin dengan PCR itu akan menekan risiko yang serendah-rendahnya," katanya.

Ditegaskannya, proses perlindungan terhadap tenaga medis dibutuhkan di tengah ancaman COVID-19. Melihat perkembangan penularan COVID-19 yang kian masif, Daeng juga mengharapkan penambahan pelayanan kapasitas layanan kesehatan.

Sebab, bila hal itu tidak dilakukan, IDI khawatir ada pasien yang sakit, namun tidak bisa mendapatkan ruangan perawatan.

Hal tersebut tidak saja berdampak pada pasien, kondisi tersebut bila tidak ditindaklanjuti juga berdampak buruk pada tenaga kesehatan. Sebagai contoh, membeludaknya pasien di rumah sakit otomatis dokter maupun perawat akan kewalahan, sehingga mereka mudah tertular virus corona.

"Ini tidak hanya berdampak pada pasien dan dokter, tapi juga tenaga kesehatan secara umum, bahkan termasuk teman-teman yang membersihkan peralatan kesehatan di ruangan itu," katanya.

Hal lainnya meminta agar masyarakat lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan. "Minimal disiplin memakai masker," ujarnya.

Senada diungkapkan Sekretaris Jenderal PP Ikatan Bidan Indonesia Ade Jubaedah. Dia meminta para bidan di seluruh Indonesia tetap semangat dan menerapkan protokol kesehatan secara baik sesuai anjuran pemerintah.

"Masyarakat harus tetap menjaga imunitas, memakai masker apabila ke luar rumah, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan hindari kerumunan," katanya.

Selain itu, mengubah metode administrasi sebelum melakukan tindakan kesehatan. "Salah satu upaya yang kami kembangkan ialah komunikasi melalui media misalnya WhatsApp. Sehingga ada persiapan untuk melakukan penanganan kesehatan," ujarnya.

Sumber: